Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : NASA Buka Suara usai Kim Kardashian Bilang Manusia Mendarat di Bulan Kebohongan Besar
Advertisement . Scroll to see content

NASA: Gempa 7 SR Sebabkan Sebagian Pulau Lombok Terangkat 25 Cm

Minggu, 12 Agustus 2018 - 08:02:00 WIB
NASA: Gempa 7 SR Sebabkan Sebagian Pulau Lombok Terangkat 25 Cm
Dampak gempa 7 SR membuat jalanan di Lombok Utara terbelah (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ilmuwan asing turut mempelajari dampak gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya pada Minggu (5/8/2018).

Gempa tersebut sudah menewaskan lebih dari 370 orang, melukai 13.600 lebih, dan menyebabkan 387.067 warga mengungsi.

Besarnya jumlah korban serta masifnya kerusakan tak lepas dari dahsyatnya kekuatan guncangan di perut Bumi. Ini diketahui dari pengamatan para ilmuwan badan antariksa Amerika Serikat NASA dan Institut Teknologi California (Caltech).

Menggunakan citra satelit yang membaca kondisi Lombok setelah gempa, para ilmuwan membuat peta deformasi tanah dan mengukur perubahan di permukaan pulau terebut. Hasilnya, daratan Pulau Lombok di sekitar pusat gempa terangkat setinggi 10 inci atau 25 sentimeter.

(Grafis NASA)

"Dari pola deformasi di peta, para ilmuwan menetapkan patahan sesar gempa berada di bawah bagian barat laut Pulau Lombok, menyebabkan terangkatnya permukaan setinggi 25 sentimeter dari permukaan tanah," bunyi pernyataan NASA.

Sementara itu, di bagian barat laut pulau yang masih dekat dengan titik pusat, daratannya terangkat antara lima hingga 15 sentimeter.

Ilmuwan membandingkan tinggi daratan selama enam hari terakhir atau hingga gempa 7 SR (versi Badan Survei Geologi AS 6,9 SR). Terjadi kenaikan permukaan cukup signifikan dalam periode itu.

Dijelaskan, peta deformasi ini dihasilkan dari pemrosesan interferometrik otomatis dari data SAR (radar) menggunakan sistem data ARTI JPL (Jet Propulsion Lbaratory)-Caltech sebagai tanggapan terhadap sinyal yang diterima USGS.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga 11 Agustus 2018 sore terjadi 531 kali gempa susulan, 21 di antaranya dirasakan kuat oleh masyarakat.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, gempa susulan masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan dengan kecenderungan getaran semakin melemah secara fluktuatif.

"Kami tetap mengimbau agar warga tetap tenang, namun waspada. BMKG secara terus menerus memantau perkembangan kegempaan ini selama 24 jam dan menginformasikannya kepada masyarakat," katanya.

Gempa di Lombok, kata dia, merupakan siklus 200 tahunan dari patahan Flores. Titik gempa terkuat ada di Lombok Utara dan Lombok Timur, kemudian muncul titik di Mataram. Menurutnya, Pulau Lombok berdekatan dengan batu bumi yang patah dan disebut sebagai Sesar Flores. Bentang patah sesar Flores ini dari Bali hingga utara Laut Flores. Patahan terjadi akan memunculkan energi sangat besar. Patahan terbesar muncul 200 tahun silam dan yang terjadi saat ini merupakan pengulangannya.

Tak lupa dia menjelaskan, berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, longsor, tsunami, banjir bandang, gunung meletus, dan lainnya merupakan ujian Tuhan agar kehidupan manusia lebih baik dan kuat sehingga harus mampu melewati cobaan selanjutnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut