Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tragis! 3 Astronaut China Terlantar di Luar Angkasa gegara Tabrak Puing Antariksa
Advertisement . Scroll to see content

NASA Luncurkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menyentuh Matahari

Senin, 13 Agustus 2018 - 14:47:00 WIB
NASA Luncurkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menyentuh Matahari
NASA meluncurkan Parker Solar Probe dengan misi menyentuh matahari. (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

TAMPA, iNews.id - Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) NASA meluncurkan pesawat luar angkasa pertama yang akan menjelajah dan mengamati Matahari dari jarak dekat. Pesawat luar angkasa bernama Probe Parker Solar ini memiliki misi strategis untuk mengungkap misteri badai matahari.

Dilaporkan AFP, Senin (13/8/2018), satelit senilai 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp21,5 triliun ini dirancang untuk mampu bertahan terhadap suhu super panas Matahari dari jarak dekat.

Parker Solar Probe yang berukuran sebesar mobil kecil ini diluncurkan dengan roket raksasa Delta IV-Heavy dari Cape Canaveral di Florida, AS, pada Minggu (12/8) sekitar pukul 03.30 waktu setempat.

Pesawat ruang angkasa tak berawak ini akan melakukan pengamatan jarak dekat terhadap korona surya untuk mempelajari atmosfer terluar Matahari yang memicu angin surya. Misi ini akan berlangsung selama tujuh tahun.

Parker Solar Probe dijaga oleh perisai panas yang sangat kuat yang dapat menahan tingkat panas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia juga mampu menahan radiasi 500 kali lipat dari yang dialami di Bumi.

Kendaraan luar angkasa ini terbang dengan kecepatan mencapai 692 ribu kilometer per jam.

Hal tersebut membuatnya menjadi objek buatan manusia tercepat sepanjang sejarah, cukup cepat untuk melakukan perjalanan dari New York ke Tokyo dalam satu menit.

"Misi ini benar-benar menandai kunjungan pertama umat manusia ke sebuah bintang," kata Associate Administrator Direktorat Misi Ilmiah NASA, Thomas Zurbuchen.

"Kami mencapai sesuatu yang beberapa dekade lalu, dianggap sebagai fiksi ilmiah," kata dia.

Dia menyebut misi ini sebagai paling strategis yang dilakukan NASA.

NASA telah menagih misi sebagai wahana pertama untuk "menyentuh Matahari".

Pesawat luar angkasa NASA ini akan terbang hingga mendekati korona Matahari dalam jarak 3,8 juta mil atau 6,1 juta kilometer dari permukaan Matahari. Jarak itu tercatat tujuh kali lipat lebih dekat dibandingkan pesawat-pesawat luar angkasa lain yang melakukan misi serupa.

Dia harus cukup dekat untuk mempelajari fenomena dari angin matahari dan atmosfer Matahari, yang dikenal sebagai korona dan 300 kali lebih panas dari permukaannya.

Para ilmuwan berharap pertemuan jarak dekat ini akan memberi pemahaman baru soal angin matahari dan badai geomagnetik yang berisiko menimbulkan kekacauan jaringan listrik di Bumi.

Korona Matahari memicu yang angin surya (solar wind), yang merupakan aliran partikel bermuatan atau plasma yang menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar Matahari. Angin surya yang tidak bisa diprediksi itu mampu memicu gangguan pada bidang magnetis Bumi dan bisa mengacaukan teknologi komunikasi di Bumi.

"Parker Solar Probe akan membantu kami melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam memprediksi kapan gangguan pada angin matahari bisa mengenai Bumi," kata ilmuwan University of Michigan. Justin Kasper.

Mengetahui lebih banyak tentang angin matahari dan badai ruang angkasa juga akan membantu melindungi penjelajah luar angkasa di masa depan saat melakukan perjalanan menuju Bulan atau Mars.

Proyek ini merupakan misi besar pertama di bawah program NASA bernama 'Living With a Star'. Nama Parker Solar Probe berasal dari nama seorang astrofisikawan Amerika, Eugene Newman Parker, yang masih hidup hingga saat ini.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut