NASA Luncurkan Satelit Jelajahi Atmosfer, Lokasi Pertemuan Udara dan Ruang Angkasa
CAPE CANAVERAL, iNews.id - NASA meluncurkan satelit untuk menjelajahi wilayah dinamis dan misterius di atmosfer, tempat di mana udara bertemu ruang antariksa, Kamis (10/10/2019) malam waktu setempat.
Satelit itu disebut Icon, kependekan dari Ionospheric Connection Explorer. Icon meroket ke orbit setelah tertunda selama dua tahun.
Satelit itu dijatuhkan dari pesawat yang terbang di atas Atlantik di lepas pantai Florida, Amerika Serikat (AS).
Lima detik setelah melepas satelit, roket Pegasus yang sudah terpasang menyala dan mengarahkan Icon menuju lokasi.
Ionosfer merupakan lapisan atmosfer teratas yang menjulang setinggi beberapa ratus kilometer. Ionosfer memiliki muatan dan kondisinya terus berubah karena perubahan cuaca luar angkasa serta cuaca bumi di bawahnya, sehingga kadang-kadang memicu gangguan komunikasi radio.
"Lapisan yang dilindungi ini, ini adalah bagian teratas dari atmosfer kita. Ini perbatasan kita dengan ruang angkasa," kata direktur divisi heliofisika NASA, Nicola Fox, seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (11/10/2019).
Fox mengatakan, ada terlalu banyak hal yang terjadi di wilayah ini yang disebabkan oleh matahari. Badai, tornado, dan kondisi cuaca ekstrem lainnya di Bumi juga menambah energi di sana.
Satelit Icon berukuran kulkas itu akan mempelajari aliran udara yang terbentuk dari gas di Ionosfer dan juga mengukur suasana dan beban di sekitar pesawat ruang angkasa setinggi 360 mil (580 kilometer).
"Ini laboratorium fisika yang luar biasa," kata ilmuwan utama Thomas Immel dari University of California, Berkeley, yang mengawasi misi itu.
"Icon menuju ke lokasi aksi berada."
Satelit NASA yang diluncurkan tahun lalu, Gold, juga mempelajari lapisan teratas atmosfer, tetapi dari jarak yang lebih tinggi. Lebih banyak misi direncanakan di tahun-tahun mendatang untuk mempelajari ionosfer, termasuk dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Editor: Nathania Riris Michico