Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tragis! 3 Astronaut China Terlantar di Luar Angkasa gegara Tabrak Puing Antariksa
Advertisement . Scroll to see content

NASA Temukan Gunung Es Sepanjang 1,6 Km di Kutub Selatan

Kamis, 25 Oktober 2018 - 15:06:00 WIB
NASA Temukan Gunung Es Sepanjang 1,6 Km di Kutub Selatan
Bongkahan es berasal dari lempengan es Larsen C yang runtuh di Semenanjung Antartika. (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Badan Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, merilis sebuah foto mengejutkan yang menunjukkan gunung es berbentuk persegi panjang yang mengambang di Laut Weddell, di lepas pantai Antartika atau Kutub Selatan.

NASA menyatakan, sudutnya yang begitu tajam dan permukaannya yang begitu datar menunjukkan bongkahan itu baru saja pecah dari sebuah tebing es.

Ujung-ujungnya masih runcing, dan belum tergerus oleh hempasan gelombang lautan.

Foto tersebut diambil pada pekan lalu oleh para ilmuwan di pesawat penelitian NASA.

Namun objek-objek semacam itu ternyata tak juga terlalu langka ataupun asing. Benda sejenis itu sudah ada namanya, disebut gunung es tabular atau tabular icebergs.

Bongkahan-bongkahan es tersebut datar dan panjang, terbentuk setelah memisahkan diri dari gugusan es.

Ahli glasiologi NASA sekaligus peneliti Universitas Maryland, Kelly Brunt, mengatakan proses pembentukannya hampir mirip dengan kuku yang tumbuh terlalu panjang lalu retak di bagian ujungnya.

Dia menyebut bongkahan-bongkahan es itu sering berbentuk geometris.

"Hal yang membuat temuan ini tak biasa karena bentuknya yang persis segi empat atau seperti persegi panjang," tambahnya.

Bongkahan es ini berasal dari lempengan es Larsen C yang runtuh di Semenanjung Antartika.

Namun dari foto itu sulit untuk mengetahui berapa ukuran es tersebut, kendati para ahli memperkirakan panjangnya mungkin lebih dari 1,6 kilometer.

Dan, seperti halnya gunung es, bagian yang terlihat di permukaan biasanya hanya terdiri dari sebagian kecil dari besarnya benda tersebut. Dalam hal ini mungkin hanya sekitar 10 persen saja dari ukuran sebenarnya, sisanya, 90 persen, terendam di bawah air.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut