Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Negara-Negara yang Lockdown akibat Virus Korona, Nomor 6 Kerahkan 100.000 Polisi

Selasa, 17 Maret 2020 - 12:08:00 WIB
Negara-Negara yang Lockdown akibat Virus Korona, Nomor 6 Kerahkan 100.000 Polisi
Tujuh negara mengumumkan lockdown untuk mencegah virus korona (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Negara di dunia berpacu dengan waktu untuk mencegah penyebaran virus korona. Setelah kondisi China membaik, kini giliran negara lain yang menghadapi masa-masa sulit.

Sebaran kasus virus korona di dunia kini merata di semua benua. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, Eropa kini menjadi pusat pandemi global virus korona.

Sejauh ini virus korona sudah menginfeksi 181,546 orang di seluruh dunia dengan 7.138 kematian. Sebanyak 78.939 dari jumlah penderita sembuh.

Berikut negara-negara menerapkan lockdown nasional hingga Selasa (17/3/2020), selain China:

1. Italia

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menerapkan lockdown nasional sejak 10 Maret 2020. Italia merupakan negara dengan kasus kematian akibat virus korona terbesar kedua setelah China.

Sejauh ini lebih dari 2.158 orang meninggal di Italia. Selain itu 27.980 terinfeksi, 2.749 di antaranya sembuh.

Seluruh warga diminta tak keluar rumah dan acara-acara keramaian, termasuk pertandingan sepal bola Serie A dibatalkan.

Pergerakan warga dibatasi. Mereka hanya diperbolehkan keluar untuk belanja kebutuhan sehari-hari dan keperluan yang berkaitan dengan kesehatan.

Keputusan lockdown berlaku hingga 3 April 2020.

2. Spanyol

Pemerintah Spanyol memerintahkan 47 juta warganya untuk tinggal di rumah setidaknya selama 15 hari, terhitung sejak 14 Maret 2020.

Warga hanya diperbolehkan keluar rumah untuk bekerja, belanja kebutuhan sehari-hari, ke fasilias medis. Bar, restoran, hotel, serta tempat hiburan ditutup.

"Kami hanya memiliki satu tujuan, yaitu mengalahkan virus korona," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez dalam pidato nasional.

Spanyol telah melaporkan 9.942 kasus korona, jumlah korban meninggal 342, dan sembuh 530 orang.

3. Denmark

Pemerintah Denmark menutup semua perbatasan mulai 14 Maret hingga 13 April sebagai upaya mencegah penyebaran virus korona.

"Kami sangat sadar bahwa ini akan memiliki konsekuensi parah," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen.

Keputusan itu diambil dengan melihat kondisi di Italia yang mengarah ke malapetaka.

"Semua yang dilakukan ini untuk memastikan bahwa kami bia melewati situasi ini dengan cara yang berbeda," ujarnya.

4. Lebanon

Lebanon mengumumkan isolasi nasional dan mendesak warga tetap tinggal di rumah selama 2 pekan, terhitung sejak Senin (16/3/2020). Bandara utama ditutup mulai Rabu guna mencegah penyebaran virus korona

Sebagian besar institusi dan bisnis tutup. Pasukan keamanan, lembaga kesehatan, dan toko yang menjual makanan akan tetap buka.

Para diplomat, penjaga perdamaian PBB, karyawan organisasi internasional, dan pengiriman barang masih diizinkan masuk.

Presiden Michel Aoun sebelumnya mengumumkan darurat kesehatan dan meminta warga tinggal di rumah.

"Kita semua diminta melanjutkan pekerjaan kita dari rumah," katanya, dalam pidato yang disiarkan televisi.

Hingga saat ini, virus korona sudah merenggut tiga nyawa dan menginfeksi 99 orang.

5. Malaysia

Malaysia mengumumkan isolasi nasional selama 2 pekan terhitung sejak 18 Maret. Pemerintah melarang warga melakukan perjalanan ke luar negeri dan menutup semua bisnis kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan lockdown akan diberlakukan hingga 31 Maret 2020.

"Pemerintah memandang situasi ini dengan serius, terutama dengan perkembangan gelombang kedua (infeksi). Kami tidak bisa menunggu lebih lama ketika segala hal menjadi lebih buruk. Tindakan drastis harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit dengan membatasi pergerakan publik. Ini adalah satu-satunya cara untuk mencegah lebih banyak orang terinfeksi oleh wabah," kata Muhyiddin.

Pertemuan massal dilarang, termasuk kegiatan keagamaan, olahraga, sosial, dan budaya. Semua rumah ibadah dan tempat bisnis harus ditutup kecuali supermarket, pasar, dan toko yang menjual kebutuhan sehari-hari.

6. Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan lockdown, Senin (16/3/2020), terkait melonjaknya kasus virus korona atau Covid-19.

Dia memerintahkan semua warga untuk tetap tinggal di rumah dan hanya berpergian untuk keperluan mendesak.

Langkah ini disampaikan setelah otoritas kesehatan Prancis mengumumkan 21 kasus kematian dan 1.210 pasien terinfeksi yang baru dalam 24 jam. Hingga Senin, sebanyak 148 orang di Prancis meninggal akibat virus yang diketahui bermula dari China ini.

Siapa pun warga yang berada di luar rumah harus memberikan alasan. Mereka yang tidak mematuhi aturan untuk tetap berada di rumah akan dapat didenda 135 euro atau sekitar Rp2,2 juta. Prancis mengerahkan 100.000 polisi untuk memantau jalan-jalan dan permukiman.

7. Irlandia

Irlandia mengumumkan lockdown mulai Selasa. Semua sekolah, perguruan tinggi, fasilitas penitipan anak, dan institusi budaya ditutup.

Pertemuan di dalam ruangan dibatasi tidak lebih dari 100 orang di luar ruangan tidak lebih dari 500 orang.

"Kami belum menyaksikan pandemi seperti ini dalam perjalanan hidup," kata Perdana Menteri Leo Varadkar dari Washington.

 

Selain itu, pula ada pula negara lain menghentikan atau membatasi perjalanan keluar dan masuk, seperti El Salvador yang memberlakukan status 'Oranye' terkait virus korona.

Negara itu memberlakukan aturan karantina 30 hari bagi warganya yang baru datang dari luar negeri. Warga asing juga dilarang memasuki negara itu.

Selain itu sekolah ditutup selama 3 pekan dan pertemuan menghadirkan lebih dari 500 orang dilarang

Berbeda dengan yang lain, keputusan ini diambil meski negara berpenduduk sekitar 6,4 juta jiwa itu belum mengonfirmasi satu pun kasus virus korona.

Negara lain yang juga membatasi menghentikan perjalanan masuk dan keluar adalah Arab Saudi. Negara tersebut menghentikan semua penerbangan internasional.

Meski demikian Saudi masih membolehkan warga beraktivitas di luar, meski tak sebebas pada hari-hari biasa. Lockdown sejauh ini hanya diberlakukan terhadap Kota Qatif di mana mayoritas kasus virus korona ditemukan di daerah Syiah tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut