Negosiator Perdamainan Rusia-Ukraina Alami Gejala Keracunan, Terkena Senjata Kimia?
MOSKOW, iNews.id - Negosiator perdamaian Ukraina sekaligus miliarder Rusia, Roman Abramovich diduga keracunan awal bulan ini. Dia mengalami gejala yang mengarah ke keracunan setelah pertemuan di Kiev.
Wall Street Journal dan outlet investigasi Bellingcat pada Senin (28/3/2022) melaporkan Abramovich, yang menerima permintaan Ukraina untuk membantu menegosiasikan diakhirinya invasi Rusia dan setidaknya dua anggota senior tim Ukraina, mengalami gejala serupa.
Abramovich dan para negosiator menunjukkan gejala mata merah, kulit memerah mengelupas yang menyakitkan di wajah dan tangan mereka.
Dalam laporan tersebut juga dikatakan, Abramovich dan negosiator Ukraina, termasuk anggota parlemen Tatar Krimea Umerov, telah membaik. Hidup mereka tidak dalam bahaya.
Sementara itu, Bellingcat mengatakan, para ahli yang memeriksa insiden itu menyimpulkan, para korban kemungkinan keracunan semacam senjata kimia yang tidak ditentukan. Dosis dan jenis racun yang digunakan tidak cukup untuk mengancam jiwa.
"Dan kemungkinan besar dimaksudkan untuk menakut-nakuti para korban daripada menyebabkan kerusakan permanen. Para korban mengatakan mereka tidak mengetahui siapa yang mungkin menyerang," tulis laporan tersebut.
Ketiga pria yang mengalami gejala tersebut hanya mengonsumsi air dan cokelat beberapa jam sebelumnya. Anggota tim keempat yang juga mengonsumsi barang-barang ini namun tidak mengalami gejala.
Ditanya tentang dugaan keracunan, negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan ada banyak spekulasi dan berbagai teori konspirasi.
Rustem Umerov, anggota lain dari tim perunding, mendesak orang untuk tidak mempercayai informasi yang belum diverifikasi.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi nasional bahwa semua orang haus akan berita dan sensasi.
"Saya menyarankan siapa pun yang akan bernegosiasi dengan Rusia untuk tidak makan atau minum apa pun, (dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan," katanya.
Kremlin tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email. Sebelumnya, Kremlin mengatakan Abramovich memainkan peran awal dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Kini, prosesnya sekarang berada di tangan tim perunding kedua belah pihak. mereka akan bertemu di Istanbul pada hari Selasa untuk pembicaraan damai tatap muka pertama dalam lebih dari dua minggu.
Editor: Umaya Khusniah