Netanyahu Gelar Sayembara Rp80 Miliar untuk Setiap Sandera Israel yang Ditemukan, Frustrasi?

TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjanjikan hadiah 5 juta dolar AS atau sekitar Rp80 miliar untuk setiap sandera Israel yang dibebaskan dari Gaza. Sayembara ini seperti menunjukkan frustrasi pemerintah Israel karena operasi militer di Jalur Gaza yang sudah berlangsung sebulan lebih gagal memulangkan para sandera.

Pernyataan itu disampaikan Netanyahu saat mengunjungi tentaranya di Gaza, Selasa (19/11/2024). Netanyahu mengunjungi Koridor Netzarim, jalan akses utama dan zona penyangga yang dibuat militer Zionis untuk memisahkan wilayah Gaza utara dengan selatan.

Baca Juga

Anggota NATO Ini Minta Eropa Tidak Dipersenjatai Habis-habisan

“Bagi mereka yang ingin mengakhiri keterikatan ini saya sampaikan, siapa saja yang membawa kepada kami satu sandera saja akan diberikan jalan keluar yang aman untuknya dan keluarga. Kami juga akan memberikan 5 juta dolar untuk setiap sandera,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (20/11/2024).

“Pilihan ada di tangan Anda, tapi hasilnya akan sama. Kami akan membawa mereka semua pulang,” ujarnya, lagi.

Baca Juga

Terungkap, Netanyahu Minta Bantuan Badan Intelijen untuk Mangkir dari Sidang Kasus Korupsi

Israel memperkirakan ada sekitar 100 sandera yang berada di Gaza, namun seperti hingga setengah dari mereka diperkirakan sudah tewas.

Sayembara itu digulirkan Netanyahu di tengah desakan yang semakin kuat dari keluarga korban agar Israel menyepakati gencatan senjata dengan Hamas. Keluarga sandera menuduh pemerintahan Netanyahu tidak melakukan upaya maksimal untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. 

Baca Juga

Prabowo Pidato di KTT G20, Desak Gencatan Senjata di Ukraina dan Gaza

Sebelumnya Netanyahu berulang kali mengatakan, opsi militer merupakan satu-satunya cara untuk membebaskan semua sandera. Perang di Gaza akan terus berlanjut hingga tujuan tercapai. Namun sampai saat ini operasi darat Israel di Gaza gagal menemukan para sandera. Di saat bersamaan, semakin banyak tentara Zionis yang menjadi korban.

Editor: Anton Suhartono