Netanyahu Manfaatkan Milisi Bersenjata Gaza Serang Hamas?
TEL AVIV, iNews.id - Israel dilaporkan telah mempersenjatai warga Palestina di Jalur Gaza untuk melawan Hamas serta kelompok perlawanan lainnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kamis (5/6/2025), mengakui pemerintahannya telah bekerja sama dengan beberapa klan di Gaza untuk menyerang Hamas.
Dua sumber pejabat Israel mengatakan, otoritas Israel memberikan bantuan, termasuk senjata, kepada Yasser Abu Shabab, seorang pria yang memimpin milisi bersenjata di Gaza Selatan. Dia diyakini sebagai pemimpin kelompok kecil di Kota Rafah.
Namanya menjadi terkenal pada 2024 di tengah tuduhan telah menjarah dan menjual kembali truk-truk berisi bantuan kemanusiaan untuk penduduk Gaza.
Namun tidak sedikit yang membantah pernyataan pejabat Israel itu dengan alasan, informasi itu sebagai cara Israel untuk membuat kesan bahwa Hamas telah kehilangan cengkeramannya di Gaza.
Tidak jelas apa dampak dari mempersenjatai milisi Palestina terhadap situasi keamanan di Gaza. Namun, keputusan itu menunjukkan bahwa Israel terus mencari cara untuk mengalahkan Hamas karena perang yang sudah memasuki 1 tahun 8 bulan itu gagal mencapai tujuannya.
Netanyahu mengatakan Israel telah mengaktifkan klan di Gaza yang menentang Hamas, menyebutnya sebagai hal yang baik serta untuk menyelamatkan nyawa tentara Israel. Militer Zionis terus kehilangan tentara selama perang di Gaza. Dalam beberapa hari ini saja, tujuh tentara tewas dan beberapa lainnya luka.
"Apa yang salah dengan itu?" kata Netanyahu, dalam rekaman video di media sosial, seraya menambahkan dia menyetujui tindakan itu atas nasihat pejabat keamanan.
Sementara itu Abu Shabab membantah pernyataan bahwa kelompoknya menerima senjata dari Israel. Dia menegaskan pernyataan Netanyahu itu tidak valid dan upaya untuk mendiskreditkannya.
Israel berjuang untuk menggulingkan Hamas sejak kelompok itu melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang. Sampai saat ini tujuannya perangnya tidak tercapai.
Kebijakan Israel untuk mendukung Abu Shabab dengan mengirim senjata merupakan klaim terbaru dan paling berani, melampaui upaya-upaya sebelumnya. Namun, belum jelas seberapa besar pengaruh dan kendali pemimpin milisi Gaza di lapangan.
Namun anggota parlemen Israel pada Maret lalu mengatakan, jumlah kekuatan Hamas saat ini masih 25.000 lebih.
Nama Abu Shabab menjadi terkenal selama perang Gaza setelah dituduh bersama milisi bersenjatanya menjarah truk bantuan PBB secara masif.
Seorang pejabat PBB yang bertugas mengirim bantuan di Gaza menggambarkan Abu Shabab sebagai pemegang kekuasaan gadungan di Rafah.
Sementara itu Abu Shabab membantah melakukan penjarahan skala besar dengan dalih hanya mengambil barang-barang seperlunya untuk memberi makan diri dan keluarganya.
Editor: Anton Suhartono