Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Beri Hadiah Perdamaian untuk Trump, FIFA Disorot soal Genosida Israel di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Netanyahu Murka atas Tuduhan Genosida di Gaza, Sebut Militer Israel Paling Bermoral di Dunia

Senin, 01 Januari 2024 - 07:22:00 WIB
Netanyahu Murka atas Tuduhan Genosida di Gaza, Sebut Militer Israel Paling Bermoral di Dunia
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuding Afrika Selatan “pengecut” dan berbohong karena mengajukan tuntutan genosida terhadap negaranya di Mahkamah Internasional. Politikus zionis itu pun tanpa malu-malu mengklaim bahwa militer Israel adalah yang paling bermoral di dunia.

Pada Jumat (29/12/2023), Afrika Selatan mengajukan tuntutan terhadap Israel ke Mahkamah Internasional berdasarkan Konvensi Genosida. Afsel pun mendesak pengadilan tersebut untuk mengeluarkan tindakan sementara terhadap Pemerintah Israel karena melakukan pembantaian massal terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

"Tidak, Afrika Selatan, bukan kami yang melakukan genosida, melainkan Hamas. Mereka akan membunuh kita semua jika bisa. Sebaliknya, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) bertindak semoral mungkin; melakukan segalanya untuk menghindari kerugian terhadap warga sipil sementara Hamas melakukan segalanya untuk merugikan mereka dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia," tulis Netanyahu di platform X, Minggu (31/12/2023). 

Pada saat yang sama, dia mempertanyakan di mana Afrika Selatan berada ketika “jutaan” orang terbunuh di Suriah, Yaman dan negara-negara lain. "Anda tidak berada di sana karena semua yang Anda lakukan sekarang hanyalah memanaskan situasi, kebohongan, dan kesia-siaan. Kami akan melanjutkan perang defensif kami, yang keadilan dan moralitasnya tiada bandingannya," cuit Netanyahu lagi. 

Pada 7 Oktober, gerakan pejuang Palestina, Hamas, melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza. Pada waktu yang sama, para pejuang kelompok itu menerobos perbatasan, melepaskan tembakan ke arah militer dan warga sipil Israel. Akibatnya, lebih dari 1.200 orang di Israel terbunuh dan sekitar 240 lainnya ditawan.

Hamas menyebut serangan itu sebagai Operasi Banjir al-Aqsa. Operasi tersebut sebagai pembalasan atas kejahatan zionis yang membunuhi dan menangkapi warga Palestina secara sewenang-wenang di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza. 

Tak terima diserang seperti itu, pasukan zionis kemudian menggempur Jalur Gaza dan melakukan operasi darat untuk melenyapkan Hamas. Sejak itu sampai hari ini, Israel telah membantai hampir 22.000 penduduk Gaza tanpa pandang bulu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut