Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Terus Langgar Gencatan Senjata Gaza, Netanyahu Permalukan Trump
Advertisement . Scroll to see content

Netanyahu Ngotot Kuasai Gaza, Usir Penduduk

Selasa, 06 Mei 2025 - 07:03:00 WIB
Netanyahu Ngotot Kuasai Gaza, Usir Penduduk
Benjamin Netanyahu menegaskan Israel akan menguasai Jalur Gaza (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ngotot akan menggelar operasi militer intensif di Jalur Gaza meski ditentang para jenderal IDF (Pasukan Pertahanan Israel). Dalam pesan video dalam bahasa Ibrani di media sosial X, Senin (5/5/2025), Netanyahu juga mengatakan militernya akan mengusir paksa penduduk Gaza dengan dalih untuk melindungi mereka.

Dia lalu menegaskan, pasukannya tidak akan pergi setelah melancarkan serangan dan merebut Gaza, namun akan mempertahankan kehadiran, bahkan mencaplok wilayah kantong tersebut. Meski demikian Netanyahu tak menjelaskan seberapa luas wilayah Gaza yang akan dikuasai atau mungkin seluruhnya.

Pernyataan itu disampaikan setelah kabinet Israel menyetujui perluasan operasi serangan darat di Gaza pada Minggu (4/5/2025). Rapat kabinet itu berlangsung panas setelah terjadi cekcok antara Kepala Staf IDF Eyal Zamir dengan dua menteri radikal sayap kanan Israel. 

Zamir mendesak pemerintah untuk membuka blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza, namun ditolak oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir. 

Dia juga menegaskan, operasi militer skala penuh akan membahayakan nyawa para sandera yang masih tersisa di Gaza. Pandangannya itu juga dimentahkan para anggot kabinet sayap kanan.

Beberapa media internasional, termasuk Reuters, mengutip sumber pejabat Israel, membocorkan hasil lain dari rapat kabinet itu adalah merebut seluruh wilayah Gaza dan menguasainya oleh militer. Disebutkan perluasan serangan mencakup perebutan seluruh wilayah kantong tersebut.

Kantor berita AFP, mengutip sumber lain, juga melaporkan kabar serupa.

"Rencana tersebut akan mencakup, antara lain, penaklukan Jalur Gaza dan penguasaan wilayah itu, merelokasi penduduk Gaza ke selatan untuk melindungi mereka," kata seorang pejabat Israel.

Sumber tersebut menambahkan, selama rapat kabinet Netanyahu terus mempromosikan rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengusir warga Gaza dari wilayah mereka.

Respons Hamas

Pejabat senior Hamas Mahmoud Mardawi mengatakan kepada Al Jazeera menegaskan, pihaknya hanya akan menerima kesepakatan dengan Israel mencakup gencatan senjata menyeluruh serta penarikan penuh seluruh pasukan Zionis dari Gaza.

Mardawi menegaskan, rencana apa pun dari Israel untuk merebut seluruh wilayah Gaza akan gagal karena rakyat akan melawan.

“Rakyat kami tidak punya pilihan selain mencapai kesepakatan komprehensif yang menjamin keamanan dan keselamatan bagi rakyat kami,” katanya, seraya menambahkan segala upaya Israel untuk mencapai konsesi melalui ancaman atau pembunuhan massal akan gagal.

Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa Farhan Haq mengatakan, Sekjen PBB Antonio Guterres mengkhawatirkan rencana terbaru Israel terhadap Gaza karena akan menyebabkan lebih banyak warga sipil terbunuh serta kehancuran lebih lanjut.

“Gaza adalah, dan harus tetap, menjadi bagian integral dari negara Palestina di masa depan,” kata Farhan Haq.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut