Netanyahu Perintahkan Pangkas Waktu Operasi Militer Rebut Gaza

TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan pemangskasan waktu operasi militer untuk menduduki Kota Gaza. Dia ingin Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merebut kota tersebut dalam waktu relatif singkat.

Tujuannya Israel untuk menduduki Kota Gaza adalah mengalahkan Hamas. Kota tersebut dianggap sebagai benteng terakhir kekuatan Hamas

Baca Juga

Kekejaman RSF di El-Fasher: Ratusan Mayat Warga Sipil Dikubur di Kuburan Massal, Lainnya Dibakar

"Menjelang persetujuan rencana untuk mengerahkan pasukan ke Gaza, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan pemangkasa durasi operasi," bunyi pernyataan Kanror Perdana Menteri Israel, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (21/8/2025).

Sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, menyetujui rencana mencaplok Kota Gaza. Dia memberi nama operasi itu dengan Operasi Kereta Perang Gideon B, serangan besar-besaran ke Jalur Gaza jilid II setelah dimulai pada Mei lalu.

Baca Juga

Hamas Setujui Gencatan Senjata, Israel Tetap Panggil Puluhan Ribu Tentara Siap Serbu Gaza

Serangan itu diluncurkan untuk memperluas pendudukan Israel atas Gaza serta mengevakuasi warga Gaza Utara ke selatan.

Baca Juga

Jelang Operasi Israel, Warga Kota Gaza Pilih Bertahan meski Kehilangan Nyawa

"Sebagai bagian dari rencana tersebut, perintah pemanggilan pasukan cadangan akan dikeluarkan untuk melaksanakan serangan tersebut," demikian laporan stasiun televisi pemerintah, KAN.

Seruan darurat, yang dikenal sebagai "Perintah 8" telah dikeluarkan oleh IDF karena operasi membutuhkan puluhan ribu pasukan cadangan dan harus siap dalam beberapa hari mendatang.

Pada Selasa, Kepala Staf IDF Eyal Zamir menguraikan tahapan-tahapan rencana pendudukan Kota Gaza, termasuk memperkuat pasukan Israel di Gaza utara.

Editor: Anton Suhartono