Netanyahu Sebut Tak Ada Korban Sipil akibat Serangan Israel di Rafah, AS: Tentu Saja Ada!
WASHINGTON, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbohong dalam pidatonya di Kongres AS pada Rabu (24/7/2024). Dia menyebut tak ada warga sipil yang tewas dalam serangan militer Israel ke Rafah.
Pidato kontroversial itu mendapat tanggapan dari pemerintah Amerika Serikat yang langsung membantahnya.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menegaskan serangan Israel di Rafah jelas-jelas menimbulkan korban sipil.
“Jika menyangkut korban sipil di Rafah, tentu saja, ada korban sipil di Rafah,” kata Miller, dikutip dari Sputnik, Kamis (26/7/2024).
Dalam pidatonya, Netanyahu mendapat laporan dari seorang komandan yang menyebutkan hampir tidak ada kematian warga sipil di Kota Rafah kecuali satu insiden saat pecahan bomnya menghantam gudang senjata Hamas dan secara tidak sengaja menewaskan puluhan orang.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan, hampir 100 warga sipil tewas dan ratusan lainnya terluka akibat satu kali serangan Israel di Rafah saja. Pada Mei lalu, serangan Israel ke kamp pengungsi juga menewaskan sedikitnya 45 orang.
Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan 39.100 orang lebih, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pasukan Zionis mengotot tetap menyerang Rafah, kota di perbatasan dengan Mesir yang menampung lebih dari 1,5 juta pengungsi atau hampir setengah dari populasi Gaza.
Kota tersebut menjadi perlindungan terakhir warga Gaza untuk menghindari serangan Israel. Namun pada awal Mei lalu, militer Zionis mengabaikan seruan internasional, termasuk sekutu terdekatnya AS, untuk tidak menyerang Rafah.
Editor: Anton Suhartono