Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza: Itu Sama Saja dengan Menyerah kepada Hamas
WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat meminta Israel agar melakukan jeda atau gencatan senjata sementara untuk kemanusiaan di Gaza. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pihaknya belum menyetujui apa pun terkait hal itu.
“Yah, satu hal yang belum kami sepakati adalah gencatan senjata. Gencatan senjata dengan Hamas berarti menyerah kepada Hamas, menyerah pada teror dan kemenangan poros teror Iran. Jadi tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan para tawanan Israel,” kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Kamis (9/11/2023).
Sebelumnya pada hari yang sama, Koordinator Komunikasi Strategis Gedung Putih John Kirby mengatakan, Israel akan mulai menerapkan jeda empat jam di wilayah utara Gaza setiap hari, mulai 9 November. Dengan begitu, warga sipil di wilayah kantong Palestina itu dapat mengungsi dan menghindari perang.
Pada 7 Oktober, gerakan pejuang Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran yang mengejutkan terhadap Israel dari Jalur Gaza. Serangan yang disebut “Operasi Banjir al-Aqsa” itu berhasil menewaskan 1.400 orang Israel. Tak hanya itu, Hamas juga menawan lebih dari 200 orang Israel lainnya.
Pasukan zionis lantas melancarkan serangan balasan dan memerintahkan blokade total terhadap Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari 2 juta orang. Israel juga memutus pasokan air, makanan, dan bahan bakar ke wilayah Palestina itu.
Sejak 27 Oktober, Israel melancarkan serangan darat besar-besaran di Jalur Gaza dengan tujuan untuk melenyapkan para pejuang Hamas dan menyelamatkan para tawanan.
Editor: Ahmad Islamy Jamil