Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kloset Berlapis Emas Masih Berfungsi Dilelang, Ditaksir Laku Rp167 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

New York Larang Tunawisma dan Orang dengan Gangguan Jiwa Gunakan Kereta Api Bawah Tanah

Sabtu, 19 Februari 2022 - 07:26:00 WIB
New York Larang Tunawisma dan Orang dengan Gangguan Jiwa Gunakan Kereta Api Bawah Tanah
Pemerintah Kota New York berencana melarang para tunawisma dan orang dengan gangguan jiwa menggunakan kereta bawah tanah. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

HOUSTON, iNews.id - Pemerintah Kota New York, Amerika Serikat (AS) berencana melarang para tunawisma dan orang dengan gangguan jiwa menggunakan kereta bawah tanah. Tujuannya, mengurangi ketakutan akan kejahatan dalam kereta yang dilakukan kepada penumpang tak bersalah. 

Wali Kota New York, Eric Adams dan Gubernur New York Kathy Hochul pada Jumat meluncurkan rencana baru untuk membuat sistem kereta bawah tanah kota lebih aman bagi semua pengguna. Inisiatif keselamatan merupakan tindakan bersama antara NYC dan negara bagian New York.

"Kami akan memastikan, ketakutan bukanlah realitas di New York," kata Wali Kota Eric Adams, Jumat (18/2/2022). 

Adams, yang merupakan mantan petugas polisi transit Kota New York mengatakan, langkah ini diambil sebagai respon dari insiden mematikan bulan lalu. Seorang pria tunawisma dengan riwayat penyakit mental mendorong seorang wanita hingga tewas di depan kereta bawah tanah.

Pada Kamis (17/2/2022), seorang pria tunawisma menikam seorang penumpang dalam serangan yang tidak beralasan.

Departemen Kepolisian Kota New York diminta segera menegakkan aturan kereta bawah tanah. Ini untuk memastikan sistem digunakan untuk transportasi, bukan untuk perumahan, berkeliaran, atau pelecehan penumpang.

Aturan juga mewajibkan penumpang meninggalkan kereta bawah tanah dan stasiun di ujung jalur untuk mencegah orang tidur di sana.

Petugas akan mencari tanda-tanda utama, yang mencakup perilaku agresif, serta penumpang yang tidur di beberapa kursi karena menciptakan lingkungan yang tidak sehat.

“Kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan berbuah nyata,” kata Gubernur New York, Kathy Hochul.

Sama pentingnya, rencana baru juga dibuat dengan membentuk lusinan tim antar-lembaga dan bekerja sama dengan polisi untuk membimbing dan membujuk para tunawisma dan sakit mental ke pusat-pusat penampungan. Di sana, mereka dapat menerima perawatan yang tepat dan sumber daya yang mereka butuhkan.

“Sangat penting, kami memiliki respons yang tepat yang memiliki kombinasi manusiawi tetapi jelas,” kata Adams.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut