Ngeri, Belasan Rudal Balistik Hujani Irak Minggu Pagi
BAGHDAD, iNews.id - Belasan rudal balistik menghantan Irak. Beruntung tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Serangan rudal menghantam wilayah Erbil, Irak, Minggu (13/3/2022). Rudal diketahui ditembakkan dari luar wilayah Irak.
Warga Erbil memposting video online yang menunjukkan beberapa ledakan besar, dan beberapa mengatakan ledakan itu mengguncang rumah mereka. Sayang, Reuters tidak dapat memverifikasi video tersebut secara independen.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebutnya sebagai 'serangan keterlaluan'. Tidak ada warga Amerika yang terluka dan tidak ada kerusakan pada fasilitas pemerintah AS di Erbil.
Pernyataan pasukan kontra-terorisme wilayah Kurdistan yang dikutip TV pemerintah Irak mengatakan, 12 rudal yang diluncurkan dari luar Irak menghantam Erbil. Tidak segera jelas di mana mereka mendarat.
Pejabat AS menyalahkan perang ini pada kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran. Namun dalam beberapa bulan terakhir, serangan semacam ini tak terjadi.
Terakhir kali, rudal balistik diarahkan ke pasukan AS pada Januari 2020. Serangan itu diklaim merupakan pembalasan Iran atas pembunuhan komandan militernya, Qassem Soleimani di bandara Baghdad, yang dilakukan AS awal bulan.
Irak dan negara tetangga, Suriah secara teratur menjadi lokasi kekerasan antara Amerika Serikat dan Iran. Milisi Islam Syiah yang didukung Iran telah menyerang pasukan AS di kedua negara dan Washington kadang-kadang membalas dengan serangan udara.
Media pemerintah Iran, pekan ini melaporkan, sebuah serangan udara Israel di Suriah pada Senin menewaskan dua anggota Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC). IRGC bersumpah untuk membalas.
Irak telah diguncang oleh ketidakstabilan kronis sejak kekalahan kelompok ISIS pada 2017 oleh koalisi longgar pasukan Irak, yang dipimpin AS dan yang didukung Iran.
AS dan banyak pejabat Irak mengatakan, sejak itu, milisi yang bersekutu dengan Iran telah secara teratur menyerang situs militer dan diplomatik AS di Irak. Iran membantah terlibat dalam serangan itu.
Editor: Umaya Khusniah