Ngeri! Kaca Jendela Lepas, Pesawat Airbus A321LR Putar Balik
LONDON, iNews.id - Penumpang pesawat Airbus A321LR maskapai Titan Airways dibuat terkejut dalam penerbangan dari London, Inggris, menuju Orlando, Amerika Serikat. Mereka mendapati beberapa kaca jendela hilang beberapa saat setelah pesawat lepas landas pada Oktober lalu.
Penumpang mulanya curiga dengan suara berisik serta suhu dingin yang tak biasa pada kabin pesawat dengan nomor penerbangan AWC305Y itu.
Otoritas keselamatan transportasi Inggris AAIB menyatakan, pesawat lepas landas dari Bandara Stansted London pada 4 Oktober dengan tujuan Bandara Internasional Orlando, Florida. Penerbangan carter tersebut membawa 11 kru serta 9 penumpang, termasuk karyawan maskapai.
Kru pesawat lalu mengecek sumber suara bising hingga diketahui yakni pada bagian kiri belakang kabin.
"Beberapa penumpang mengingat, setelah lepas landas, kabin pesawat menjadi lebih berisik dan dingin daripada biasanya," demikian isi laporan AAIB, seperti dilaporkan The Straits Times.
Seorang kru mengecek jendela dan mendapati satu segel di sekitar kaca jendela copot. Kerasnya suara sangat mengganggu, bahkan bisa membuat pendengaran orang di dekatnya terganggu.
Kaca jendela hilang diketahui saat pesawat dalam proses lepas landas mencapai menuju ketinggian 14.000 kaki. Setelah mendapat kabar kondisi itu, pilot tak melanjutkan pendakian. Ketinggian pesawat dipertahankan di bawah 14.000 kaki. Selain itu pilot memperlambat laju pesawat.
Sang kapten kemudian mengecek kondisi jendela untuk menilai tingkat keparahannya. Setelah itu dia memutuskan untuk kembali ke bandara Stansted setelah pesawat mengudara selama 36 menit. Pesawat mendarat dengan selamat, tak ada korban dalam insiden tersebut.
Sementara itu hasil pemeriksaan mengungkap ada dua jendela yang hilang. Selain itu kaca bagian dalam dan segel jendela ketiga copot. Jendela pesawat terdiri atas panel dalam dan luar serta segel.
Kejadian itu tak diketahui pilot karena memang tak terdeteksi dari kokpit, bahkan dari kabin penumpang.
"Tidak ada indikasi abnormal di dek penerbangan dan sistem tekanan udara pesawat beroperasi normal, kabin tetap bertekanan normal sepanjang penerbangan," bunyi hasil penyelidikan.
Hasil penyelidikan juga mengungkap, kerusakan pada jendela disebabkan paparan penggunaan lampu syuting sehari sebelum penerbangan. Posisi lampu seharusnya pada jarak minimal 10 meter, namun ditempatkan pada 6 hingga 9 m dari pesawat. Kondisi itu berlangsung selama 5 jam lebih.
Beberapa segel jendela ditemukan dalam kondisi meleleh serta kaca jendela berubah bentuk.
Editor: Anton Suhartono