Ngeri! Pangkalan Rudal Korut Dekat China Simpan Senjata Bisa Jangkau Daratan AS

SEOUL, iNews.id - Dunia kembali dikejutkan dengan temuan mengejutkan dari lembaga think tank Pusat Studi Internasional Strategis (CSIS). Korea Utara (Korut) ternyata diam-diam membangun dan mengoperasikan pangkalan rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir di wilayah Sinpung, Provinsi Pyongan Utara, hanya 27 kilometer dari perbatasan dengan China.

Pangkalan itu diduga menjadi salah satu fasilitas paling strategis Korut karena menyimpan rudal nuklir jarak jauh yang mampu menjangkau Asia Timur hingga daratan Amerika Serikat (AS).

Perang Thailand-Kamboja Meluas dari Darat ke Laut, Ini Analisisnya

Fasilitas Rahasia Dekat China

Menurut laporan CSIS yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/8/2025), pangkalan tersebut diperkirakan menampung satu unit setara brigade dengan 6 sampai 9 rudal ICBM serta peluncur bergerak. Fasilitas ini juga sudah terintegrasi dengan unit penyimpanan hulu ledak nuklir, sistem transportasi, dan infrastruktur pendukung untuk peluncuran cepat.

Spektakuler! Korea Utara Buka Resor Pantai Raksasa untuk Wisatawan Asing

“Jika terjadi krisis atau perang, rudal-rudal ini bisa diluncurkan kapan saja,” tulis laporan CSIS.

Menariknya, pangkalan itu mulai dibangun sejak 2004 dan sebagian besar telah beroperasi penuh pada 2014. Sejak saat itu, kompleks rudal terus mengalami pengembangan sehingga kini diyakini jauh lebih kuat dan tahan lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Korea Utara Kecam Serangan AS ke Iran, Sebut Israel Biang Kerok

Ancaman Nyata bagi AS

CSIS menilai temuan ini menegaskan bahwa kemampuan nuklir Korut bukan hanya semakin besar, tetapi juga semakin tersebar, membuatnya sulit dihancurkan dalam serangan pendahuluan. Dengan posisi strategis dan daya jangkau rudal ICBM, ancaman terhadap daratan AS kini semakin nyata.

Laporan tersebut muncul hanya beberapa hari setelah Pemimpin Korut Kim Jong Un menyerukan percepatan ekspansi program nuklir negaranya. Seruan itu bertepatan dengan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan, yang oleh Pyongyang dianggap sebagai provokasi perang.

Ketegangan Regional Meningkat

Pangkalan nuklir dekat perbatasan China ini bukan hanya menimbulkan kekhawatiran di Washington dan Seoul, tetapi juga berpotensi menyeret Beijing ke dalam dinamika yang lebih rumit. Letaknya yang sangat dekat dengan wilayah China bisa menjadi faktor sensitif dalam hubungan Korut–China.

Dengan situasi ini, dunia kini menanti langkah selanjutnya dari Washington, Seoul, dan Beijing dalam menghadapi “bayangan nuklir” Korut yang kian mengerikan.

Editor: Anton Suhartono