Ngeri, Pemuda Ini Rekam Detik-Detik Dirinya Dibuntuti Pria Gay di Makkah dan Diajak ke Hotel
JAKARTA, iNews.id - Seorang pemuda Malaysia membagikan pengalamannya yang tidak mengenakkan saat berada di Makkah, Arab Saudi. Dia dibuntuti seorang pria gay atau penyuka sesama jenis hingga ke hotelnya dan mengajak melakukan perbuatan tidak senonoh.
Video detik-detik pengalaman buruk pemuda bernama Zhiddin Aziz itu direkamnya langsung dan diposting di TikTok hingga viral di media sosial. Dalam keterangan video, dia menuliskan berada di lobi hotel di Makkah yang berjarak hanya lima menit dari Kakbah. Namun, di tempat suci bagi umat Islam itu, masih ada saja orang berperangai buruk seperti pria yang mengikutinya.
"Ini saya berada di lobi hotel Makkah, hanya lima minit dari Kaabah, tetapi perangai orang begini tetap ada. Video ini untuk mengingatkan walau di mana pun kita berada, dosa itu tetap ada," tulis Zhiddin dikutip dari akun TikTok-nya, Senin (28/10/2024).
Video yang diposting TikToker dengan 931,2 ribu pengikut itu merekam dengan jelas pembicaraannya dengan pria yang mengikutinya dalam bahasa Inggris. Sebagian pertanyaan dijawab Zhiddin dengan bahasa Malaysia.
Awalnya pria yang mengikutinya sampai ke lobi hotel itu menanyakan, apakah Zhiddin tinggal sendiri di kamar hotelnya. Zhiddin menjawab, dia bersama ibunya. Pria itu bertanya lagi, apakah ibunya sudah kembali ke hotel atau masih di Masjidil Haram. Zhiddin menjawab, ibunya belum kembali ke hotel.
Mendengar jawabannya, pria tersebut tampak senang. Tanpa sungkan ataupun malu, dia langsung mengajak Zhiddin ke kamar hotelnya. "Good, that's good. So can we go up side?
Zhiddin terlihat kaget. Dia menanyakan untuk memastikan lagi, apa benar pria itu mengajak ke kamar hotelnya dan langsung dibenarkan. Zhiddin kembali bertanya, untuk apa dan apa sebenarnya yang diinginkan pria asing itu.
Pertanyaannya malah dibalas dengan pertanyaan, "Menurutmu apa?
"Tak, saya tak tahu sebab saya bukan ahli sihir. I don't know because I'm not a magician," jawab Zhiddin.
"Langsung saja ke poinnya, apa kau gay. Do you want sxx with me," tanya Zhiddin dalam bahasa Inggris dan pria tersebut menjawab, benar.
Zhiddin masih berusaha tenang meskipun situasi yang dihadapinya membuat syok. Dia menjawab pria itu dengan sopan dan menolak ajakannya berbuat tak senonoh.
"So if that's your intention please just keep it in your pants. I don't want to be among them. Tolong tinggalkan saya, saya tidak mahu dalam perbualan ini lagi," kata Zhiddin.

Tak mengerti dengan bahasa Melayu, pria itu meminta Zhiddin berbicara dalam bahasa Inggris. Zhiddin kembali menegaskan agar pria itu meninggalkannya karena dia tak mau lagi berbasa-basi.
Video itu kemudian menunjukkan pria yang mengikuti Zhiddin berjalan keluar dari hotel. Karena hanya terlihat dari belakang, wajahnya tidak terlihat. Sosoknya berpakaian adat Arab lengkap berwarna putih lengkap dengan ghutrah putih.
"Dia sentuh-sentuh tangan," kata Zhiddin setelah selesai menghadapi pria tersebut.
Video ini telah ditonton lebih 1,6 juta kali, dan dikomentari lebih dari 2.682 orang. Banyak netizen yang mengecam aksi pria tersebut, apalagi di kawasan tempat suci bagi umat Islam. Banyak juga yang memuji cara Zhiddin yang tetap tenang menghadapi pria asing itu.
"Muka ziddin mcm nak nangis dah. Ya Allah, tak sangka sungguh. Kat tmpt suci ada org mcm ni," komentar akun potatokentang303.
"Ya perasaan saya waktu tu bercampur. Terkejut, cuak, terkilan dan macam-macam lah. Sepanjang perbualan tu saya macam tak percaya saya ada di Makkah. Perbualan begitu tak patut ada di situ." jawab zhiddinaziz.
Kisah Zhiddin ini juga viral di Malaysia. Dia menceritakan pengalaman mengerikan itu kepada media Malaysia, WeirdKaya. Zhiddin mengatakan, pertemuannya dengan pria asing itu berawal saat dia di eskalator. Tiba-tiba saja seorang pria mendatanginya. Awalnya, dia hanya berdiri di dekatnya, tapi kemudian pria itu mulai berbicara dan menanyakan pertanyaan yang agak pribadi.
"Saya merasa tidak nyaman dengan kehadirannya, tetapi saya terus bergerak. Yang mengejutkan, dia mengikuti saya sampai ke hotel. Saat itulah saya mulai merasa tidak aman dan terancam," katanya.
Ketika ditanya bagaimana dia bisa tetap tenang meski merasa takut, Zhiddin menjelaskan, "Saya mencoba untuk tetap tenang dengan menjawab dengan sopan. Saya tidak ingin dia bertingkah lebih aneh atau menjadi agresif."
"Iman saya mengajarkan saya untuk membenci dosanya tetapi tidak membenci orangnya. Saya percaya setiap orang mempunyai alasan dan latar belakangnya masing-masing, jadi saya menghindari bereaksi dengan kemarahan. Saya berharap dengan melakukan ini, saya dapat mencegah situasi menjadi lebih buruk dan menjaga diri saya tetap aman. Saya juga melihat ini sebagai ujian bagi dia dan saya," kata Zhiddin.
Editor: Maria Christina