Ngeri, Rongsokan Barang Pembangkit Listrik Nuklir Fukushima Dicuri

TOKYO, iNews.id - Barang-barang terpapar radiasi telah dicuri dari situs penyimpanan sementara limbah terkontaminasi di PLTN Fukushima, Jepang. Warga diminta waspada membeli barang bekas yang terkontaminasi radiasi nuklir.

Meskipun situs ini diawasi dengan ketat, ada keterbatasan petugas untuk mengawasi lokasi itu. Belum diketahui seberapa banyak barang berbahaya yang mungkin telah dijual.

Baca Juga

Gawat, Menteri Israel Janji Bongkar Makam Ulama Islam Izzuddin al-Qassam

Melansir dari Asahi Shimbun, Minggu (26/11/2023), lokasi barang rongsokan PLTN Fukushima terletak sekitar 3 kilometer dari pembangkit listrik. Barang-barang tersebut sudah diberi peringatan untuk tidak didekati.

Kementerian Lingkungan Jepang menerima laporan pada akhir April tentang sepeda yang diambil dari situs penyimpanan sementara dan dijual.

Baca Juga

Waduh, Turis Indonesia Wajib Tes Tuberkulosis untuk Masuk Jepang

Saat diselidiki, ternyata salah satu pekerjanya mengambil dua sepeda dari lokasi tersebut untuk diberikan kepada anak-anak kenalannya.

Sepeda-sepeda itu kemudian ditemukan kembali. Kementerian tidak mengungkapkan insiden tersebut di situs webnya, dengan alasan bahwa detailnya tidak dapat dikonfirmasi.

Baca Juga

Tertangkap Kamera Astronot, Ini Proses Terjadinya Pulau Baru di Jepang akibat Erupsi Gunung Berapi

"Kami tidak tahu apakah sepeda yang diambil dari situs tersebut adalah sepeda yang sama seperti yang disebutkan dalam laporan perusahaan," kata seorang pejabat kementerian.

Selain itu, pipa dari pendingin udara yang dipasang di loteng pusat perbaikan rumah itu dicuri pada Maret lalu. Kementerian belum mengumumkan pencurian tersebut.

Setiap pintu masuk ke situs penyimpanan sementara dilengkapi dengan gerbang untuk menghalangi pekerja dan kendaraan yang tidak terdaftar.

"Sebanyak 1.000 pekerja terlibat dalam proyek penghancuran, dengan 30 hingga 40 dari mereka masuk dan keluar dari situs secara teratur," kata manajer tersebut. 

"Jujur saja, jika mereka memasukkan barang ke dalam saku mereka dan membawanya keluar, saya tidak akan tahu," ujarnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq