Nikahi Pria Biasa,1 Lagi Putri Kekaisaran Jepang Lepas Gelar Bangsawan
TOKYO, iNews.id - Satu lagi keluarga Kekaisaran Jepang yang akan melepas gelar kebangsawanannya. Putri Ayako, anak dari pasangan Putri Hisako dan Pangeran Takamodo (sepupu Kaisar Akihito), akan menikah dengan pria biasa pada Oktober 2018.
Calon Ayako diketahui bernama Mei Moriya, pria berusia 32 tahun jebolan Universitas Keiko, Tokyo, itu bekerja di perusahaan perkapalan NYK Line. Perbedaan usia keduanya cukup jauh, Ayako lima tahun lebih muda dari Moriya.
Ayako lahir pada 15 September 1990. Dia menamatkan studi S1-nya di Universitas Internasional Josai lalu melanjutkan S2 di bidang sosial pada 2016 di Kanada.
Perempuan yang sempat menimba ilmu di Universitas Biritish Colombia itu, saat ini dipercaya sebagai Pelindung Kehormatan Masyarakat Kanada-Jepang, sebuah organisasi masyarakat yang mempromosikan saling pengertian dan persahabatan antara warga kedua negara.
Keduanya bertemu pertama kali pada Desember 2017 setelah dikenalkan oleh Putri Hisako. Orangtua Hisako dan Moriya diketahui merupakan teman lama.
Pertunangan mereka akan diumumkan pada Senin pekan depan. Lalu keduanya akan menggelar jumpa pers pada siang atau sore hari di Kantor Kerumahtanggan Kekaisaran.
Juru bicara Kerumahtanggan Kekaisaran, seperti dikutip dari The Straits Times, Rabu (27/6/2018), mengatakan, prosesi pertunangan akan dilakukan secara tradisional melalui upacara Nosai no Gi pada 12 Agustus. Sementara upacara pernikahan akan digelar pada 29 Oktober di Kuil Meiji Jingu di Shibuya Ward, Tokyo.
Ayako merupakan putri di lingkungan kekaisaran kedua yang mengumumkan pernikahan dengan pria biasa dalam dua tahun terakhir. Keputusannya itu mengharuskan Ayako melepas gelar kebangsawanannya di bawah aturan Undang-Undang Istana Kekaisaran.
Sebelumnya Putri Mako (26), cucu tertua Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko, mengumumkan akan menikah dengan Kei Komuro (26) yang juga pria biasa. Namun mereka baru akan menikah pada 2020, setelah ditunda setahun akibat minimnya waktu persiapan.
Dengan diumumkannya rencana pernikahan Mako dan Ayako, maka jumlah keluarga kekaisaran berkurang menjadi 17. Hal ini semakin menambah berat tugas publik setiap anggota keluarga kekaisaran.
Editor: Anton Suhartono