Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Laut di Iran Berubah Menjadi Merah Darah, Ini Sebabnya
Advertisement . Scroll to see content

Oposisi Iran Sebut 50 Orang Tewas selama 9 Hari Demonstrasi

Sabtu, 06 Januari 2018 - 14:55:00 WIB
Oposisi Iran Sebut 50 Orang Tewas selama 9 Hari Demonstrasi
Oposisi Pemerintah Iran menyebut 50 orang tewas selama 9 hari aksi demonstrasi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id – Aksi demonstrasi antipemerintah Iran sudah berlangsung selama sembilan hari hingga Jumat 5 Januari 2018. Kubu oposisi menyebut 50 orang tewas dalam aksi tersebut.

Angka korban tewas berbeda dengan jumlah yang dilaporkan pemerintah, yakni 22 orang. Demikian dikutip dari Alarabiya, Sabtu (6/1/2018).

Untuk mengenang para korban tewas, kubu oposisi menggelar demonstrasi 'Jumat Kemarahan bagi Martir' usai Salat Jumat. Demonstrasi itu digelar bersamaan dengan aksi kubu propemerintah yang melibatkan para mahasiswa, pendukung Garda Revolusi, serta militan Basij.

Selain itu, kubu oposisi melaporkan, lebih dari 3.000 demonstran ditangkap dalam aksi di seluruh wilayah Iran. Angka ini lagi-lagi berbeda dengan laporan pemerintah yang hanya menahan sekitar 1.500 orang.

Demonstrasi antipemerintah juga diikuti oleh banyak selebriti, salah satunya sutradara terkenal Mohsen Makhmalbaf. "Kekerasan oleh Khamenei (pemimpin spritual Iran) kepada pemuda yang berdemonstrasi karena penindasan agamanya oleh kaum reformis dan kelompok konservatif tampak jelas," kata dia, dalam pernyataannya pada Kamis lalu.

Para selebiri lain yang turut mendukung demonstrasi antipemerintah adalah penyanyi Googoosh, Dariush Eghbali, Mahnaz Afshar, Taraneh Alidoosti, dan lainnya.

Sebelumnya, penasihat Presiden Iran Hassan Rouhani, Hasamodin Ashna, mengkritik pernyataan ketua Garda Revolusi bahwa aksi demonstrasi telah berakhir.

"CNN dan media lainnya memberitakan pernyataan ketua Garda Revolusi dan ini tidak mewakili Iran. Sebagai diketahui otoritas untuk berbicara soal demonstrasi adalah polisi dan diumumkan melalui kementerian dalam negeri, bukan Garda Revolusi," kata Ashna.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut