Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Melunak Ingin Bantu Zohran Mamdani Bangun New York, tapi...
Advertisement . Scroll to see content

Orang Tak Divaksinasi 29 Kali Lebih Berisiko Masuk RS karena Covid

Rabu, 25 Agustus 2021 - 18:13:00 WIB
Orang Tak Divaksinasi 29 Kali Lebih Berisiko Masuk RS karena Covid
Seorang pasien positif Covid-19 terbaring di ruang isolasinya, dirawat oleh terapis pernapasan di unit perawatan intensif (ICU). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Orang yang tidak divaksinasi 29 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit akibat terpapar Covid daripada mereka yang menerima vaksinasi lengkap. Temuan itu didapat lewat studi terbaru yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Hasil riset itu diterbitkan dalam Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian CDC. Studi tersebut juga menyimpulkan bahwa orang yang tidak divaksinasi hampir lima kali lebih mungkin terinfeksi Covid-19 daripada orang yang menerima suntikan vaksin corona.

Hasil penelitian itu didasarkan pada data yang dikumpulkan di wilayah Los Angeles County, Amerika Serikat, antara 1 Mei dan 25 Juli. Dari 43.127 kasus infeksi di daerah tersebut, rawat inap yang dikaitkan dengan Covid-19 didefinisikan sebagai pasien yang masuk RS dalam 14 hari setelah terinfeksi, ungkap CDC.

Menurut CDC, tingkat rawat inap RS di wilayah Los Angeles County pada akhir Juni lalu sama-sama mengalami peningkatan, baik di kalangan orang-orang yang tidak divaksinasi, yang divaksinasi penuh, maupun dan yang baru divaksinasi satu dosis. Namun, tingkat rawat inap tertinggi ditemukan pada orang-orang yang tidak divaksinasi.

Pejabat kesehatan di AS telah berulang kali mengingatkan bahwa jutaan orang Amerika yang tidak divaksinasi sangat berisiko terpapar varian delta.

“Data menunjukkan bahwa jika Anda belum divaksinasi, Anda termasuk di antara mereka yang berisiko tinggi,” kata Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky, saat memberikan pengarahan tentang pandemi di Gedung Putih, Selasa (24/8/2021), seperti dikutip CNBC.

“Jangan meremehkan risiko dan konsekuensi serius dari virus ini. Vaksin adalah alat terbaik yang kita miliki untuk menangani pandemi ini,” tuturnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut