Orang Yahudi di Negara Barat Diminta Pindah ke Israel Pasca-Penembakan Australia
TEL AVIV, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Gideon Saar menyerukan kepada umat Yahudi di negara-negara Barat untuk pindah ke Israel. Seruan itu disampaikan Saar merujuk pada penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, yang menewaskan 15 orang.
Pelaku penembakan menargetkan komunitas Yahudi yang sedang berkumpul merayakan hari raya Hanukkah.
Seruan untuk pindah itu untuk menghindari semakin maraknya praktik anti-Semitisme di seluruh dunia.
“Orang Yahudi berhak untuk hidup aman di mana pun. Tetapi kita melihat dan sepenuhnya memahami apa yang terjadi, dan kita memiliki pengalaman sejarah tertentu. Hari ini, orang Yahudi diburu di seluruh dunia,” kata Saar, saat menghadiri penyalaan lilin menandai hari terakhir Hanukkah, seperti dikutip dari.AFP, Senin (22/12/2025).
Dia lalu menyerukan kepada orang-orang Yahudi di Inggris, Prancis, Australia, Kanada, dan Belgia untuk pindah ke Israel, yang diyakini oleh orang Yahudi sebagai tanah yang dijanjikan.
"Pulanglah!” kata Saar.
Menurut “Undang-Undang Kepulangan” Israel Tahun 1950, setiap orang Yahudi di dunia berhak untuk menetap di Israel, proses yang dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai aliyah, atau kenaikan, dan memperoleh kewarganegaraan Israel.
Aturan tersebut juga berlaku bagu individu yang memiliki setidaknya satu kakek atau nenek Yahudi.
Sejak pecahnya perang di Gaza, para pejabat Israel berulang kali mengeluhkan lonjakan anti-Semitisme di negara-negara Barat seraya menuduh para pemimpinnya gagal untuk memberikan keamanan kepada orang Yahudi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak pemerintah negara Barat untuk lebih melindungi warga Yahudi.
“Saya menuntut agar pemerintah Barat melakukan apa yang diperlukan untuk memerangi antisemitisme dan memberikan keselamatan dan keamanan bagi komunitas Yahudi di seluruh dunia,” kata Netanyahu, pada 16 Desember.
Editor: Anton Suhartono