Pakaian Tradisional Wanita Asia, Nomor 1 Bergaya Spanyol
JAKARTA, iNews.id – Pakaian wanita tradisional Asia memiliki beragam jenis dan tipe. Hal tersebut karena negara-negara di Asia ini mempunyai ciri khas masing-masing tiap daerahnya.
Berikut ini, daftar pakaian tradisional wanita Asia, sebagaimana dirangkum iNews.id dari berbagai sumber.
Ba’rot Saya merupakan pakaian tradisional wanita Filipina. Pakaian ini terdiri atas Baro, blus kain halus yang dilengkapi dengan lengan kupu-kupu, serta Saya yang merupakan rok tumit yang terbuat dari katun dengan motif kotak-kotak atau garis-garis.
Gaya pakaian masyarakat Filipina ini dipengaruhi oleh orang-orang Spanyol yang menjajah negara tersebut dari tahun 1565 hingga 1898.
Ao Dai merupakan pakaian tradisional wanita Vietnam yang sudah dikenakan sejak abad ke-18. Pakaian ini berbentuk gaun panjang yang memiliki lengan panjang serta kerah sanghai. Kemudian di bagian samping kanan dan kiri terdapat belahan dari pinggang ke bawah.
Kemudian dalam pemakaiannya dipadukan dengan celana panjang longgar.
Baju kurung merupakan pakaian adat wanita khas Melayu dan Malaysia pada umumnya. Baju kurung sendiri mirip seperti tunik atau terusan panjang sebatas lutut kemudian dipadu dengan rok panjang.
Longyi atau sarung khas Myanmar biasa dipakai oleh wanita dan pria di negara ini. Untuk wanita Myanmar juga mengenakan yinzi, yakni gaun dengan kancing di bagian depan.
Sinh adalah rok wanita Laos yang terbuat dari sutra yang dikenakan melingkar di pinggang.
Masih di kawasan Asia Tenggara, pakaian tradisional wanita Asia selanjutnya berasal dari Thailand yang disebut Chut Thai. Baju tradisional Thailand ini diciptakan pertama kali oleh Ratu Sirkit pada tahun 1960.
Kimono merupakan pakaian tradisional Jepang yang bisa dipakai pria maupun wanita. Untuk kimono wanita berbentuk baju terusan yang terdiri atas beberapa bagian, antara lain nagajuban (lapisan paling dalam) dan date eri berupa kerah tambahan. Kemudian ada obi, obiage, serta kimono utama sebagai lapisan terluar dan memiliki motif yang indah.
Kimono juga dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain Furisode, Komon, Tomedose, Susohiki, dan lain-lain.
Pecinta drama Korea atau drakor pasti sudah tidak asing lagi dengan pakaian tradisional yang satu ini. Hanbok sendiri telah mengalami berkembangan sejak zaman tiga kerajaan, yaitu periode Goryeo hingga periode Joseon.
Umumnya hanbok memiliki tiga bagian, bagian pertama disebut jeogori atau atasan, baji atau celana dan chima atau rok.
Hanbok juga sangat bervariasi dan pemakaiannya disesuaikan dengan tujuan acara yang dihadiri.
Cheongsam merupakan salah satu pakaian tradisional wanita China yang sudah ada sejak 1636. Pakaian ini berupa terusan panjang yang pas potongannya mengikuti bentuk tubuh pemakainya, kemudian dilengkapi dengan kerah berdiri yang hampir menutupi leher.
Sari atau Saree merupakan nama kain sekaligus nama baju yang digunakan untuk membuat pakaian tradisional India. Pada dasarnya, sari adalah kain yang tidak dijahit dan memiliki ukuran yang panjang, mulai dari empat meter hingga sembilan meter, kemudian dililitkan pada badan.
Salwar Kameez merupakan pakaian tradisional wanita dan pria di daerah Asia Selatan bagian utara dan Asia Tengah.
Salwar merupakan celana panjang yang biasanya lebar di bagian pinggang dan menyempit ke bagian bawah dengan manset.
Sedangkan Kameez merupakan kemeja atau tunik panjang dimana di mana pada garis samping pinggang dibiarkan terbuka, yang memberikan kebebasan bergerak yang lebih besar bagi pemakainya.
Nah, ternyata cukup banyak pakaian tradisional wanita Asia, bukan?
Editor: Komaruddin Bagja