Palestina Tetap Ajukan Keanggotaan Penuh PBB meski Bakal Dijegal AS
NEW YORK, iNews.id - Palestina tak gentar untuk mengajukan keanggotaan penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meskipun Amerika Serikat (AS) hampir pasti akan menjegal upaya itu.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al Maliki mengatakan, pihaknya tetap mengajukan permintaan keanggotaan penuh tanpa melihat AS lebih dulu.
"Kami sadar akan menghadapi veto AS, tapi itu tidak akan menghentikan kami untuk mengajukan permintaan," kata Maliki di New York, dikutip dari AFP, Rabu (16/1/2019).
Palestina saat ini berstatus sebagai negara pengamat non-anggota di PBB. Untuk menjadi anggota penuh, sama artinya mendapat pengakuan internasional atas berdirinya negara Palestina.
Setiap permintaan menjadi anggota PBB harus disetujui oleh Dewan Keamanan (DK), di mana AS memiliki hak veto. Setelah itu permintaan akan dibawa ke Majelis Umum.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Maliki, para pejabat Palestina akan melobi negara-negara anggota DK terlebih dulu. Pihaknya akan menyerahkan dokumen pengajuan dalam beberapa pekan.
Sebenarnya Palestina sudah mengajukan keanggotaan PBB sejak 2011, namun belum pernah mengirim dokumen resmi ke DK untuk divoting.
Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato di Markas PBB New York menandai terpilihnya negara itu sebagai pemimpin G77.
Pada kesempatan itu Abbas mengecam Israel yang menghambat kemajuan pembicaraan damai di Timur Tengah. Dia menegaskan komitmennya untuk mencapai perdamaian melalui solusi dua negara.
"Penjajahan dan pendudukan Israel atas Palestina mengganggu perkembangan dan keinginan kami untuk bekerja sama dan berkoordinasi serta menghalangi persatuan masyarakat di di wilayah itu di masa depan," kata Abbas.
Editor: Anton Suhartono