Panas! Thailand Usir Dubes Kamboja, Turunkan Level Hubungan Diplomatik
BANGKOK, iNews.id - Ketegangan antara dua negara ASEAN Thailand dan Kamboja memuncak, dipicu sengketa wilayah perbatasan yang menjalar ke konflik politik. Thailand mengusir Duta Besar (Dubes) Kamboja di Bangkok, Rabu (23/7/2025), kemudian memanggil dubesnya di Phnom Penh.
Keputusan itu diambil setelah seorang tentara Thailand kehilangan kaki akibat terkena ledakan ranjau darat di perbatasan kedua negara.
Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai mengatakan, penyelidikan oleh militernya menemukan bukti Kamboja memasang ranjau darat baru di wilayah yang disengketakan.
Lima anggota patroli militer Thailand luka terkena ranjau darat pada Rabu sore di Distrik Nam Yuen, Provinsi Ubon Ratchathani. Sebagai tanggapan, pemerintah menyetujui usulan militer untuk menutup sejumlah pos pemeriksaan perbatasan.
“Pemerintah juga memutuskan untuk menurunkan hubungan diplomatik dengan menarik duta besar Thailand untuk Kamboja serta mengusir duta besar Kamboja untuk Thailand,” kata Phumtham, dikutip dari AFP.
Sementara itu militer Thailand menyatakan, selain seorang tentara yang kehilangan kaki, beberapa lainnya menderita luka di telinga dan nyeri dada akibat ledakan tersebut.
Sengketa yang telah berlangsung lama di wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud itu berubah menjadi bentrokan militer pada Mei, menewaskan seorang tentara Kamboja.
Sejak itu, kedua pihak saling serang dan membalas. Thailand sejauh ini membatasi penyeberangan perbatasan, sedangkan Kamboja merespons dengan menghentikan impor tertentu.
Perselisihan ini juga memicu krisis politik di dalam negeri Thailand. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra diberhentikan dari jabatannya sambil menunggu penyelidikan etik atas perilakunya selama perselisihan tersebut.
Paetongtarn melakukan percakapan telepon dengan Hun Sen, mantan Perdana Menteri Kamboja yang juga ayah dari perdana menteri saat ini Hun Manet. Materi percakapan itu bocor ke publik memicu penyelidikan yudisial.
Pekan lalu, Hun Manet mengumumkan Kamboja akan mulai kembali wajib militer bagi warga sipil tahun depan yang telah lama terbengkalai.
Dia menegaskan ketegangan dengan Thailand berarti memerlukan wajib militer serta meningkatkan anggaran pertahanan.
Editor: Anton Suhartono