Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jabat Wali Kota Muslim New York Pertama, Mamdani Simbol Perlawanan Minoritas di AS
Advertisement . Scroll to see content

Pandemi Covid-19 Terkini: Amerika Memburuk, Australia Hadapi Gelombang Kedua

Rabu, 22 Juli 2020 - 17:59:00 WIB
Pandemi Covid-19 Terkini: Amerika Memburuk, Australia Hadapi Gelombang Kedua
Ilustrasi virus corona baru penyebab wabah Covid-19. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Korban meninggal akibat virus corona di Amerika Serikat terus melonjak. Presiden Donald Trump pun mengakui krisis pandemi Covid-19 bakal menjadi lebih buruk. Sementara, di saat yang sama, rekor infeksi di Australia muncul sebagai bagian dari isyarat gelombang kedua wabah secara global.

Per hari ini, sudah lebih dari 15 juta kasus infeksi yang dikonfirmasi dan 620.000 orang meninggal dunia sejak wabah Covid-19 pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China, akhir tahun lalu. Hampir seperempat dari kasus kematian itu terjadi di AS, negara yang paling parah dihantam wabah itu.

Pada Selasa (21/7/2020) waktu setempat, 1.119 orang meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Itu adalah angka kematian harian tertinggi akibat wabah virus corona secara nasional di negeri Paman Sam sejak 2 Juni lalu.

Donald Trump pun sepertinya mulai melihat persoalan ini sebagai masalah serius. “Sayangnya, (pandemi) itu mungkin akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik,” kata presiden dari Partai Republik itu kepada wartawan, dikutip AFP, Rabu (22/7/2020).

Negara-negara lain, yang telah melonggarkan aturan pembatasan sosial yang melumpuhkan perekonomian mereka, kini sedang berjuang untuk memerangi gelombang kedua wabah corona. Australia pada Rabu ini melaporkan lebih dari 500 kasus infeksi dalam sehari, membukukan rekor tertinggi hampir empat bulan setelah kasus Covid-19 di negeri kanguru diklaim telah mencapai puncaknya.

Di Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, tempat sebagian besar infeksi baru terjadi, semua warga diwajibkan mengenakan masker setiap kali berada di luar rumah. Aturan itu berlaku mulai Kamis (16/7/2020) lalu. Bahkan, pemerintah kota itu juga mengancam akan menjatuhkan denda Rp2 juta kepada siapa saja yang melanggar ketentuan tersebut.

Ketakutan gelombang kedua Covid-19 juga meningkat di Ibu Kota Jepang, Tokyo. Ratusan kasus baru dilaporkan setiap hari selama sepekan terakhir di kota itu, mendorong pemerintah setempat mendesak orang-orang agar tetap berada di rumah selama musim liburan nasional mendatang.

“Infeksi ini menyebar tidak hanya di kalangan orang muda tetapi juga di kalangan orang paruh baya dan lebih tua,” kata Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, setelah klaster baru infeksi Covid-19 ditemukan di sejumlah restoran dan gedung teater di kota itu.

Sementara, Prancis juga menyatakan transmisi alias penularan virus corona meningkat lagi selama musim liburan musim panas, setelah negara itu mengalami salah satu wabah terburuk di Eropa selama musim semi kemarin.

Berikutnya, Meksiko pada Selasa (21/7/2020) telah menembus 40.000 kasus kematian. Ini menjadikan negeri sombrero negara dengan korban jiwa keempat tertinggi akibat pandemi Covid-19 secara global.

Data baru dari sebuah penelitian di India juga menunjukkan bahwa virus itu menyebar lebih jauh daripada yang dipetakan, dan bahwa angka resmi jauh lebih rendah daripada kenyataan. Studi itu menyebutkan, sekitar 5 juta orang atau hampir seperempat dari total populasi di New Delhi, ibu kota India, telah tertular Covid-9. Sementara, menurut data resmi pemerintah, hanya 125.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di New Delhi sejauh ini.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut