RIYADH, iNews.id - Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menjadi tuan rumah delegasi gereja evangelis Kristen Amerika Serikat, Selasa (10/9/2019). Ini menjadi langkah terbaru kerajaan Muslim konservatif itu untuk memperbaiki citra intoleransi agama.
Kunjungan itu terjadi menjelang peringatan serangan teroris 11 September 2001 di AS, di mana teroris menabrak pesawat jet ke menara kembar di New York, yang diidentifikasi sebagai warga negara Saudi.
Pernah Kirim Drone ke Korea Utara, Mantan Presiden Korea Selatan Ini Didakwa Menguntungkan Musuh
Dilaporkan Saudi Press Agency, Rabu (11/9/2019), MBS bertemu dengan delegasi yang dipimpin oleh penulis Israel-Amerika, Joel Rosenberg, di istananya di barat Kota Jeddah.
"Saya merasa terhormat bisa kembali ke kerajaan Arab Saudi untuk (yang kedua) dalam waktu kurang dari setahun," kata Rosenberg, lewat Twitter.
"Kami bertemu (dengan) Yang Mulia Raja Mahkota dan pejabat senior lainnya untuk membahas terorisme, perdamaian, kebebasan beragama, dan hak asasi manusia."
SPA melaporkan, delegasi itu juga bertemu Wakil Menteri Pertahanan Kerajaan Pangeran Khalid bin Salman dan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Mohammed Al Issa.
MBS menjadi tuan rumah delegasi serupa yang juga dipimpin oleh Rosenberg pada November lalu di Arab Saudi. Saudi diketahui merupakan rumah bagi lokasi-lokasi Islam paling suci, seperti Mekah dan Madinah.
Para pemimpin Saudi telah mendekati sejumlah perwakilan dari berbagai lembaga Kristen dalam beberapa bulan terakhir.
Pada April 2018, Arab Saudi menjamu Kardinal Prancis Jean-Louis Tauran, yang memimpin Dewan Kepausan Vatikan untuk Dialog Antaragama. Tauran, yang wafat pada Juli 2018, dipandang sebagai penggerak dialog yang aktif antara Gereja Katolik dan Islam.
Lalu November 2017, Kepala Gereja Maronit Lebanon, Beshara Rai, melakukan kunjungan resmi ke Arab Saudi dan bertemu Raja Salman dan Pangeran MBS.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku