Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

Panglima Militer Ukraina: Rusia Bisa Pakai Senjata Nuklir, Perang Dunia III Sudah Terlihat

Rabu, 07 September 2022 - 21:45:00 WIB
Panglima Militer Ukraina: Rusia Bisa Pakai Senjata Nuklir, Perang Dunia III Sudah Terlihat
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhnyi menyebut Rusia bisa saja menggunakan senjata nuklir dalam perang (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, iNews.id - Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhnyi menegaskan Rusia bisa saja menggunakan senjata nuklir taktis dalam perang di negaranya. Serangan itu bisa memicu perang nuklir terbatas melibatkan beberapa negara.

"Ada ancaman langsung, dalam kondisi tertentu, dari penggunaan senjata nuklir taktis oleh Angkatan Bersenjata Rusia," kata Zaluzhnyi, dalam tulisannya kepada kantor berita pemerintah, Ukrinform.

Meski Rusia berkali-kali menegaskan tak akan menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina, Zaluzhnyi menilai celah penggunaan senjata pemusnah massal itu masih ada. Dia juga mengatakan, tidak mungkin mengesampingkan sepenuhnya keterlibatan langsung negara-negara lain dalam perang nuklir terbatas di Ukraina.

"Prospek Perang Dunia III sudah terlihat secara langsung," kata Zaluzhnyi, dalam artikel yang juga ditulis bersama oleh anggota parlemen Mykhailo Zabrodskyi itu.

Serangan ke Krimea

Sementara itu Zaluzhnyi mengakui Ukraina bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap pangkalan udara Rusia di Semenanjung Krimea pada bulan lalu. Krimea merupakan wilayah Ukraina uyang dicaplok Rusia sejak 2014.

Serangan itu mengincar beberapa pangkalan, termasuk satu yang terparah yakni fasilitas militer Saky.

Menurut Zaluzhnyi, serangan itu dilakukan menggunakan rudal atau roket, namun enggan menjelaskan lebih lanjut.

Sebelum pengakuan ini, pejabat Ukraina hanya memberikan isyarat keterlibatannya dalam serangan Krimea, bukan pernyataan resmi. 
"Kita berbicara tentang keberhasilan serangkaian serangan roket terhadap pangkalan udara musuh di Krimea, yang utama pangkalan udara Saky," ujarnya. 

Namun dalam catatan kaki artikel terdapat klarifikasi berisi bahwa peristiwa di Saky merupakan serangan gabungan yang terjadi pada 9 Agustus. Akibat serangan itu 10 jet tempur Rusia tak bisa digunakan lagi alias hancur.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut