Pantai-Pantai Tercemar Minyak, Pemerintah Singapura Bakal Tuntut Ganti-Rugi
SINGAPURA, iNews.id - Pemerintah Singapura akan meminta ganti-rugi terkait pencemaran minyak di kawasan pantai, termasuk Pulau Sentosa, sejak sepekan terakhir. Proses pembersihan minyak masih berlangsung, namun sebagian besar kawasan sudah terbebas.
Insiden itu terjadi setelah kapal keruk berbendera Belanda, Vox Maxima, menabrak tanker atau bunker berbendera Singapura, Marine Honor, di Terminal Kontainer Pasir Panjang (PPT), Jumat pekan lalu. Akibatnya salah satu tangki minyak Marine Honor pecah sehingga menumpahkan sekitar 400 ton bahan bakar minyak rendah sulfur ke laut.
Otoritas Maritim dan Pelabuhan (MPA) menyatakan pemilik kapal Marine Honor bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan untuk pembersihan pantai. Kapal tersebut juga memiliki asuransi untuk memenuhi tanggung jawab tersebut.
Menurut MPA, tututan kompensasi tersebut diatur dalam Undang-Undang Pelayaran Perdagangan Tahun 1998 tentang Kewajiban Sipil dan Kompensasi untuk Polusi Minyak serta Konvensi Internasional tentang Tanggung Jawab Sipil atas Kerusakan Polusi Minyak Tahun 1969 yang direvisi pada 1992.
“Biaya yang dikeluarkan untuk tindakan yang diambil setelah tumpahan, mengakibatkan kerugian ekonomi dan kerusakan lingkungan akibat kontaminasi bisa dihitung untuk klaim,” bunyi pernyataan, seperti dilaporkan Channel News Asia (CNA), dikutip Jumat (21/6/2024).
Setelah pembersihan selesai, beberapa lembaga pemerintah Singapura akan meminta kompensasi atas biaya keseluruhan dari tindakan yang diambil. Biaya yang dikeluarkan dihitung mulai dari menahan hingga membersihkan tumpahan minyak serta kerusakan pada infrastruktur.
British Marine, perusahaan asuransi Marine Honor, akan menyiapkan kontak untuk klaim pihak ketiga oleh mereka yang terkena dampak.
Tumpahan tersebut dipicu oleh kapal keruk berbendera Belanda Vox Maxima yang menabrak kapal bunker berbendera Singapura Marine Honor di Terminal Pasir Panjang sekitar pukul 14.20 pada hari Jumat.
Menurut MPA, kapal Vox Maxima hilang kendali mesin dan kemudi secara tiba-tiba sehingga menabrak Marine Honor, kapal tanker yang ditambatkan di pelabuhan sehingga lebih berfungsi sebagai bunker.
Benturan menyebabkan tangki pada Marine Honor pecah sehingga menumpahkan minyak ke beberapa garis pantai pada Sabtu. Selain mencemari pantai, minyak juga menimbulkan bau tak sedap ke sekitarnya.
Editor: Anton Suhartono