Para Jenderal Rusia Disuruh Segera Hancurkan Rudal dan Senjata Artileri Ukraina, Menhan: Ini Prioritas!
MOSKOW, iNews.id – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan para jenderal untuk memprioritaskan penghancuran rudal jarak jauh dan berbagai senjata artileri Ukraina. Perintah itu muncul setelah senjata yang dipasok Barat digunakan pasukan Kiev untuk menyerang jalur pasokan Rusia.
Sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu, pasukan Rusia terus menggempur wilayah Donbas. Kini, pasukan Moskow telah menduduki sekitar seperlima dari negara tetangganya itu.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, Shoigu baru-baru ini melakukan inspeksi terhadap kelompok Vostok yang bertempur di Ukraina. Dalam kesempatan tersebut, menhan Rusia itu menginstruksikan para komandan agar memprioritaskan serangan pada rudal jarak jauh dan senjata artileri musuh.
Menurut Kemhan Rusia, senjata tersebut digunakan pasukan Ukraina untuk menembaki daerah pemukiman di Donbas yang dikuasai Moskow. Tentara Kiev juga dengan sengaja membakar ladang gandum dan gudang penyimpanan biji-bijian.
Saluran berita Zvezda menunjukkan, Shoigu—dengan mengenakan seragam tempur—berbicara bersama Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Yunus-Bek Yevkurov.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar ke Ukraina sejak Rusia melancarkan agresi ke Ukraina hampir lima bulan lalu. Di antara peralatan tempur yang dipasok Barat itu berupa senjata jarak jauh—yang diklaim Kiev mulai membantu pasukannya di medan perang.
Ukraina mengatakan, serangkaian serangan terhadap 30 pusat logistik dan amunisi Rusia telah membuahkan hasil. Serangan itu menggunakan beberapa sistem peluncuran roket yang baru-baru ini dipasok oleh Barat.
Namun, Moskow menuduh Ukraina menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang daerah pemukiman di wilayah Donbas yang dikuasai kelompok separatis.
Pada Kamis lalu, pemimpin separatis di Donbas, Denis Pushilin mengatakan, dua orang tewas ketika pasukan Ukraina menembaki sebuah stasiun bus di Kota Donetsk.
Editor: Ahmad Islamy Jamil