Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Minta Transjakarta Lanjutkan Pelatihan Pramudi Perempuan, Target Kuota 10%
Advertisement . Scroll to see content

Parah, Anggota Parlemen Ini Sarankan Perempuan Nikmati Pemerkosaan jika Tak Bisa Melawan

Sabtu, 18 Desember 2021 - 09:18:00 WIB
Parah, Anggota Parlemen Ini Sarankan Perempuan Nikmati Pemerkosaan jika Tak Bisa Melawan
Ramesh Kumar (Foto: ANI)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id - Anggota DPR Negara Bagian Karnataka, India, Ramesh Kumar dihujat lantaran menyampaikan pernyataan kontroversial saat berpidato di parlemen. Saat itu Kumar mengatakan, perempuan sebaiknya menikmati pemerkosaan jika tak bisa melawan.

"Saat pemerkosaan tidak bisa dihindari, berbaring, dan nikmatilah," kata Kumar, dalam pidatonya pada Kamis lalu.

Sehari kemudian atau setelah kecaman mengalir deras kepadanya, Kumar menyampaikan permintaan maaf. 

Menteri Kesejahteraan Perempuan dan Anak Shashikala Jolle mendesak semua perempuan anggota parlemen dari partai berkuasa Partai Bharatiya Janata (BJP) untuk melakukan protes.

Kecaman terhadap Kumar juga datang dari penjuru India. Di Ibu Kota New Delhi, para politisi di DPR pusat menyebut Kumar telah mempermalukan partai serta layak dilaporkan ke polisi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak India Smriti Irani mengangkat isu ini di parlemen.

“Jika Anda benar-benar percaya pada tujuan perempuan, pertama-tama berdiri di sini dan mengecam legislator yang mengatakan jika Anda diperkosa, sebagai seorang perempuan di negara ini, Anda harus menikmatinya. Orang-orang yang berdiri di sini... pertama-tama bawa orang seperti ini ke pengadilan, kemudian kita akan melihat siapa yang berbicara mewakili perempuan dan anak-anak di negara ini,” ujarnya.

Setelah mendapat berbagai kecaman, Kumar menyampaikan permintaan maaf melalui Twitter. Dia pun menjelaskan pernyataannya itu bukan bermaksud meremehkan perempuan dan kasus pemerkosaan.

“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf secara tulus kepada semua orang atas komentar acuh tak acuh dan lalai yang saya sampaikan dalam sidang tentang 'Pemerkosaan'. Niat saya bukan untuk meremehkan atau merendahkan kejahatan keji ini, tapi ini komentar yang tidak masuk akal! Saya akan menggunakan perkataan yang lebih hati-hati untuk selanjutnya," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut