TEL AVIV, iNews.id – Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, pada Rabu (2/6/2021) malam mengatakan kepada presiden bahwa dia telah mengumpulkan suara yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan koalisi. Peluang tersingkirinya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari pemerintahan pun semakin menguat.
“Lapid memberi tahu presiden Negara Israel bahwa dia telah berhasil membentuk pemerintahan,” ungkap Partai Yesh Atid, parpol pimpinan Lapid, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sesaat sebelum habisnya tenggat waktu penyusunan pemerintahan Israel menjelang tengah malam tadi.
Netanyahu Ingin Menyerang Iran, Trump Menentangnya
Sebelumnya, Mansour Abbas selaku pemimpin partai konservatif Islam Arab Israel, Raam, menyatakan bergabung dengan koalisi Lapid untuk menggulingkan Netanyahu. Pernyataan Abbas itu keluar pada menit-menit terakhir, tadi malam.
“Abbas dan Yair Lapid menandatangani perjanjian koalisi untuk membentuk pemerintah persatuan,” kata pernyataan dari kantor Lapid, dikutip kembali Alarabiyah, Kamis (3/6/2021) WIB.
Pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu di Ambang Keruntuhan
Lapid memiliki batas waktu hingga tengah malam tadi untuk memberi tahu presiden Israel mengenai pembentukan koalisi pemerintahan baru. Gabungan partai koalisi itu didukung sedikitnya 61 kursi Knesset (Parlemen Israel).
Parlemen kemudian memiliki waktu sepekan untuk menggelar mosi dukungan. Jika Lapid melewatkan tenggat waktu tengah malam tadi, Israel hampir pasti akan mengelar pemilihan umum untuk kelima kali dalam 2 tahun terakhir.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku