Pascaserangan Parade Militer, Iran Lakukan Penangkapan Besar-besaran
TEHERAN, iNews.id - Pemerintah Iran melakukan penangkapan besar-besaran terkait penyerangan di parade militer di Kota Ahvaz, Provinsi Khuzestan, pada Sabtu pekan lalu.
Serangan itu menewaskan 25 orang termasuk warga sipil. Sebanyak 12 di antaranya merupakan pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC).
Menteri Intelijen Mahmoud Alavi mengatakan, orang-orang yang ditangkap berasal dari berbagai jaringan yang disebutnya sebagai teroris.
"Kami mengindetifikasi seluruh jaringan teroris terlibat dalam serangan ini. Sebagian besar dari jaringan ini sudah ditangkap," kata Alavi, di sela pemakaman para korban, kepada kantor berita Mizan, sebagaimana dilaporkan kembali Reuters, Senin (24/9/2018).
Komandan senior IRGC sebelumnya menyebut, serangan dilakukan militan yang dilatih oleh negara-negara Teluk dan Israel, serta didukung Amerika Serikat.
Iran memberlakukan hari berkabung pada Senin ini untuk menghormati para korban tewas. Ribuan orang memenuhi jalan-jalan di Ahvaz sebagai wujud rasa duka cita yang dalam.
Selama hari berkabung, sekolah-sekolah, universitas, kantor pemerintah, dan bank, di Provinsi Khuzestan ditutup.
Pelaku diketahui berjumlah empat orang. Mereka melepaskan tembakan ke arah pejabat militer dan provinsi yang berada di panggung kehormatan. Peserta parade tak luput dari terjangan peluru.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini melalui media yang dikelolanya, Amaq. Video saat kendaraan yang mengangkut tiga pelaku menuju lokasi parade militer juga dirilis Amaq.
Seorang pria yang berada di kendaraan, mengenakan topi baseball, berbicara dalam bahasa Persia membicarakan soal serangan itu.
Selain ISIS, Gerakan Perlawanan Nasional Ahvaz, kelompok oposisi Iran beranggotakan keturunan Arab, juga mengaku bertanggung jawab. Perjuangan mereka menuntut kemerdekaan di Khuzestan.
Editor: Anton Suhartono