Pascateror Bom Sri Lanka: Presiden Larang Wanita Muslim Kenakan Cadar
KOLOMBO, iNews.id - Presiden Sri Lanka mengumumkan larangan pemakaian aksesori yang menutup seluruh wajah yang ditujukan untuk perempuan Muslim, seperti cadar atau niqab, setelah serangan bom pada Minggu pekan lalu yang menewaskan setidaknya 250 orang.
Presiden Maithripala Sirisena mengatakan, dia mengambil langkah darurat pelarangan aksesori yang menutup seluruh wajah demi pertimbangan keamanan nasional.
Dilaporkan BBC, larangan akan mulai berlaku pada Senin (29/4/2019).
Pengumuman ini tidak secara spesifik menyebut burka atau niqab, yang dipakai oleh kaum perempuan Muslim, dan hanya menyatakan bahwa wajah tidak boleh ditutupi untuk memudahkan identifikasi.
Sementara itu, ayah dan dua saudara laki-laki dari terduga menjadi dalang serangan yang terjadi pada saat Paskah di Sri Lanka, Zahran Hashim, terbunuh dalam sebuah operasi penggerebekan yang dilakukan polisi.
Hashim, yang meledakkan diri di sebuah hotel di Kolombo, mendirikan sebuah kelompok militan National Thawheed Jamath (NTJ), yang saat ini sudah dilarang di negara itu.
Polisi menggerebek markas kelompok ini yang berlokasi di sebelah timur Kattankudy.
Kebaktian gereja pada Minggu dibatalkan di seluruh negeri sebagai tindakan pencegahan. Namun para jemaat di ibu kota berkumpul untuk berdoa di luar gereja St. Anthony's, yang rusak parah akibat serangan.
Bagaimana kerabat Hashim tewas dalam penggerebekan itu?
Pasukan keamanan menyerbu sebuah rumah di Sainthamaruthu, dekat kota kelahiran Hashim, Kattankudy, pada Jumat (28/9).
Sejumlah pria bersenjata melepaskan tembakan ketika pasukan bergerak masuk, kata polisi, dan tiga pria melepaskan bahan peledak, membunuh diri mereka sendiri, enam anak-anak dan tiga wanita. Tiga orang lainnya tewas dalam tembak-menembak.
Seorang kerabat dekat keluarga itu mengonfirmasi kepada BBC bahwa ayah dan dua saudara laki-laki Hashim tewas dalam penggerebakan itu.
Sumber-sumber kepolisian yang berbicara dengan kantor berita Reuters menyebut, ketiga orang itu sebagai Mohamed Hashim dan kedua putranya, Zainee Hashim and Rilwan Hashim.
Ketiganya terlihat dalam sebuah video yang beredar di media sosial, menyerukan perang habis-habisan terhadap semua orang yang tidak beriman.
Di Kattankudy sendiri, polisi menggeledah markas NTJ yang dipimpin Zahran Hashim.
Editor: Nathania Riris Michico