Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Pasokan Terganggu akibat Invasi Rusia ke Ukraina, Jepang Lepaskan 7,5 Juta Barel Minyak

Jumat, 04 Maret 2022 - 16:19:00 WIB
Pasokan Terganggu akibat Invasi Rusia ke Ukraina, Jepang Lepaskan 7,5 Juta Barel Minyak
Bendera Jepang. (Dok.)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Jepang bakal melepaskan 7,5 juta barel minyak dari cadangan swasta sebagai bagian dari langkah pelepasan terkoordinasi yang dipimpin oleh Badan Energi Internasional (IEA). Rencana tersebut diungkapkan Menteri Industri Jepang Koichi Hagiuda, Jumat (4/3/2022).  

Amerika Serikat dan negara-negara anggota IEA lainnya pada Selasa (1/3/2022) lalu sepakat untuk melepaskan total 60 juta barel cadangan minyak untuk mengompensasi gangguan pasokan setelah invasi Rusia ke Ukraina.  

Pemerintah Jepang sedang mengumpulkan informasi tentang pengumuman Exxon Mobil Corp baru-baru ini untuk keluar dari proyek minyak dan gas Sakhalin-1. Di proyek itu, konsorsium Jepang memiliki 30 persen saham. Setelah informasi terkumpul, Tokyo bakal menilai dampaknya terhadap pasokan energi negara itu.  

"Dengan struktur pasokan dan permintaan minyak mentah global yang menjadi tidak stabil, Sakhalin-1 adalah proyek penting bagi Jepang yang mengimpor sekitar 90 persen minyak mentahnya dari Timur Tengah untuk pasokan energi yang stabil," kata Hagiuda.  

"Mengingat sanksi internasional yang intensif terhadap Rusia, kami akan mengambil langkah-langkah yang tepat sejalan dengan G7, memperlakukan pasokan energi yang stabil dan keamanan energi sebagai kepentingan nasional yang harus dilindungi semaksimal mungkin," ujarnya.  

Group of Seven (G7) adalah sebuah kelompok negara yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.  

Pada awal pekan ini, Exxon menyatakan akan keluar dari operasi minyak dan gas Rusia, termasuk mengelola fasilitas produksi minyak dan gas besar di Pulau Sakhalin di Timur Jauh Rusia sebagai akibat dari serangan oleh Moskow ke Ukraina.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut