DUBAI, iNews.id - Tentara Israel yang disandera Hamas tewas ditembak teman sendiri yakni pasukan elite Zionis dalam pertempuran pada Jumat (8/12/2023) pagi di Gaza.
Saat itu pasukan elite Israel terlibat pertempuran sengit dengan anggota Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam upaya pembebasan sandera.
Anggota Keluarga Kerajaan Saudi Sebut AS Adalah Anugerah, Apa Motivasinya?
Dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari Reuters, Al Qassam mengungkap para pejuangnya memergoki pasukan elite Israel yang hendak melakukan misi penyelamatan rekan-rekan mereka yang ditawan. Para pejuang memberikan perlawanan dengan menembaki hingga terjadi pertempuran sengit.
Selain itu Al Qassam menyebut beberapa pasukan elite Israel tewas dan terluka dalam serangan tersebut. Tak disebutkan berapa korban yang tewas maupun luka.
Pertempuran Sengit di Gaza, Pejuang Hamas Bunuh dan Lukai 6 Tentara Israel
Sementara itu sandera tentara Israel yang tewas teridentifikasi bernama Sa'ar Baruch (25). Al Qassam juga menyertakan nomor identitas prajurit Baruch.
Sejauh ini belum ada komentar dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) soal serangan tersebut.
Bela Hamas, Erdogan Beri Peringatan Ini ke Israel
Pada Oktober lalu Israel mengklaim berhasil menyelamatkan seorang tentara yang ditawan Hamas di Gaza. Setelah itu beberapa operasi penyelamatan terus dilakukan, namun tak membuahkan hasil.
Helikopter Israel Tembaki Sandera
Israel Ingin Banjiri Terowongan Gaza dengan Air Laut, Keselamatan Tawanan Hamas Terancam
Sebelumnya beredar rekaman audio mengejutkan yakni berisi percakapan dalam pertemuan antara sandera Israel yang telah dibebaskan, kerabat dari tawanan yang masih ditahan di Gaza, serta para menteri kabinet perang Israel.
Seorang sandera mengatakan dalam rekaman itu, sebagaimana dilaporkan portal berita Israel Ynet, dia justru ditembaki helikopter pasukan IDF saat dibawa ke Gaza oleh pejuang Hamas dalam serangan pada 7 Oktober.
"Hal yang kami rasakan adalah tidak ada yang berusaha apa pun untuk (membebaskan) kami. Faktanya adalah saya berada di tempat persembunyian yang diserang dan kami harus dibawa keluar dalam keadaan terluka. Itu belum termasuk helikopter yang menembaki kami dalam perjalanan ke Gaza," ujar sandera perempuan itu.
Pertemuan itu juga menyinggung kekecewaan para mantan sandera yang dibebaskan Hamas saat bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Mereka mengungkapkan ketidakpuasan terhadap Netanyahu akibat serangan udara Israel di Gaza.
Mantan sandera lainnya mengungkapkan hal senada. Dia mengaku justru lebih aman dalam penahanan Hamas.
“Kami berada di terowongan, takut bukan kepada Hamas, tapi Israel, yang akan membunuh kami. Kemudian mereka akan mengatakan Hamas yang membunuh Anda," ujarnya.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku