Pasukan Israel Bebaskan 1 Sandera di Gaza Melalui Operasi Rumit, Benarkah?
TEL AVIV, iNews.id - Militer Israel membagikan video detik-detik pembebasan seorang sandera, Qaid Farhan Al Kadi, di Gaza. Mereka menyebut pembebasan Al Kadi sebagai operasi yang rumit melibatkan badan intelijen dalam negeri Shin Bet di Jalur Gaza Selatan.
Namun keterangan itu bertolak belakang dengan berbagai laporan media massa yang menyebutkan bahwa Al Kadi hanya seorang diri saat dibebaskan. Tak ada pejuang Gaza yang menjaganya, sehingga militer Zionis bisa langsung membawanya tanpa pelawanan.
Seolah-olah para pejuang menyerahkan Al Kadi begitu saja kepada tentara untuk dibawa pulang. Selain itu tak ada sandera Israel lain bersama Al Kadi saat itu.
Ada beberapa kemungkinan, yakni Al Kadi memang telah dibebaskan oleh penculiknya atau melarikan diri. Sejauh ini belum ada pernyataan dari Hamas maupun kelompok perlawanan lainnya soal pembebasa Al Kadi.
Sementara itu di Israel Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut pembebasan Al Kadi sebagai keberhasilan misi pasukannya di Gaza.
Al Kadi merupakan pria 52 tahun seorang badui Israel.
Dia adalah penduduk Rahat, kota yang sebagian besar penduduknya keturunan Arab. Dia diculik dalam serangan 7 Oktober saat bekerja sebagai penjaga di sebuah gudang di perbatasan Gaza-Israel.
Militer Israel menyebut 33 sandera telah tewas. Macetnya perundingan gencatan senjata membuat nasib sisa sandera yang masih ditahan di Gaza semakin tak jelas.
Keluarga sandera yang masih menantikan kepulangan kerabat mereka menilai, satu-satunya pilihan agar semua bisa bebas adalah gencatan senjata, sebagaimana dicapai pada November 2023. Saat itu Hamas dan pejuang Gaza lainnya menyebabkan 105 sandera Israel yang ditukar dengan ribuan tahanan Palestina.
Editor: Anton Suhartono