Pasukan Keamanan Irak Tembaki Pengunjuk Rasa di Karbala, 18 Orang Tewas
BAGHDAD, iNews.id - Pasukan keamanan Irak yang mengenakan topeng dan pakaian preman hitam menembaki pengunjuk rasa di kota suci Syiah, Karbala, Selasa (29/10/2019). Penembakan itu menewaskan 18 orang dan melukai ratusan lainnya.
Serangan itu, yang terjadi semalam, terjadi saat warga Irak turun ke jalanan selama lima hari berturut-turut. Mereka memprotes korupsi dan buruknya pelayanan pemerintah.
Dilaporkan Associated Press, Selasa (29/20/2019), protes spontan itu berusaha dihentikan dengan peluru dan gas air mata sejak hari pertama oleh pasukan keamanan.
Setidaknya 72 pengunjuk rasa tewas sejak protes anti-pemerintah berlanjut di seluruh Irak pada Jumat lalu, setelah sebelumnya 149 tewas dalam gelombang protes bulan ini. Jumlah 72 itu belum termasuk kematian terakhir di Karbala.
Dalam serangan di Karbala saja, lebih dari 800 orang terluka, menurut seorang pejabat.
Para pejabat keamanan mengatakan, serangan pada Selasa itu terjadi di Karbala's Education Square, sekitar 2 kilometer dari Kuil Imam Hussein. Di sana para pemrotes mendirikan tenda untuk aksi duduk.
Seorang saksi mata yang tidak bersedia namanya disebutkan mengatakan, ratusan pemrotes berada di perkemahan ketika peluru tajam ditembakkan ke arah mereka dari sebuah mobil yang lewat. Kemudian, orang-orang bersenjata bertopeng berpakaian preman hitam tiba dan mulai menembaki para pemrotes.
Tenda pun terbakar, memicu nyala api menyebar.
Demonstrasi itu dipicu warga yang marah karena korupsi, pertumbuhan ekonomi yang stagnan, dan layanan publik yang buruk. Meskipun memiliki sumber daya minyak yang besar, pengangguran sangat tinggi dan infrastruktur tidak memadai di Irak.
Editor: Nathania Riris Michico