Pasukan Zionis Tembak Mati Wartawati Al Jazeera di Kepala, Begini Pembelaan Komandan Israel
YERUSALEM, iNews.id - Komandan Israel, Brigadir Jenderal Ran Kochav mengatakan, kedua wartawan Al Jazeera, Shireen Abu Akleh dan Ali Samoudi berdiri di samping orang-orang Palestina bersenjata. Shireen Abu Akleh tewas tertembak di kepala sementara Samoudi di bagian belakang.
"Orang-orang bersenjata itu adalah orang-orang yang tidak profesional, teroris, yang menembaki pasukan kami,” katanya kepada radio militer.
Militer Israel mengatakan, pasukannya diserang dengan tembakan senjata berat dan bahan peledak saat beroperasi di Jenin. Pasukan Israel pun membalas.
Pihak militer Israel mengaku sedang menyelidiki peristiwa itu. Mereka mencari kemungkinan bahwa para wartawan itu ditembak oleh orang-orang bersenjata Palestina.
Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid menawarkan penyelidikan bersama otoritas Palestina.
"Wartawan harus dilindungi di zona konflik dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan kebenaran," cuitnya.
Jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh ditembak mati saat meliput serangan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5/2022) pagi. Dia ditembak tiga kali, namun yang terakhir sangat fatal hingga menewaskannya.
Ali Samoudi, seorang jurnalis Palestina lain yang juga ditembak di bagian belakang mengatakan, total ada tujuh wartawan yang pergi meliput penggerebekan Rabu pagi. Semua jurnalis mengenakan alat pelindung yang dengan jelas dapat menandai bahawa mereka merupakan para wartawan.
"Kami melewati pasukan Israel sehingga tentara dapat melihat dan tahu bahwa mereka (para wartawan) ada di sana," katanya kepada The Associated Press.
Samoudi yang bekerja sebagai produsee Abu Akleh mengatakan, rekannya ditembak tiga kali. Tembakan pertama meleset. Tembakan kedua mengenai Abu Akleh. Namun tembakan terakhir membunuhnya karena tepat mengenai kepala.
"Tidak ada militan atau warga sipil lainnya di daerah itu, hanya wartawan dan tentara. Dugaan Militer Israel yang mengatakan mereka ditembak oleh militan adalah kebohongan total," katanya yang kini dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil.
Editor: Umaya Khusniah