Paus Fransiskus Desak Rusia dan Ukraina Lanjutkan Kesepakatan Laut Hitam
VATIKAN, iNews.id - Paus Fransiskus mendesak Rusia untuk membatalkan menarik diri dari Kesepakatan Laut Hitam. Ukraina dan Rusia diminta duduk bersama agar pasokan gandum dunia tidak terganggu.
Rusia sempat mengizinkan Ukraina untuk mengekspor gandum melalui pelabuhan lautnya meskipun perang berkecamuk. Namun, Rusia menarik diri lagi karena syarat yang diajukan tidak dipenuhi.
"Saya menyerukan kepada saudara-saudara saya, otoritas Federasi Rusia, agar inisiatif Laut Hitam dapat dilanjutkan dan pengangkutan gandum dapat dilakukan dengan aman," ujar Paus Fransiskus seperti dikutip dari Reuters, Minggu (30/7/2023).
Harga gandum global melonjak sejak Rusia keluar dari perjanjian pada 17 Juli 2023. PBB sudah ikut turun tangan tapi tidak diindahkan.
Militer Rusia bahkan terus menyerang infrastruktur gandum Ukraina di Laut Hitam dan Sungai Donau.
Paus Fransiskus juga mengajak umatnya untuk terus mendoakan agar terjadi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Perang menghancurkan segalanya, bahkan gandum," ujarnya.
Pemimpin dari hampir 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia ini menerangkan jutaan orang terancam kelaparan.
Rusia keluar dari perjanjian Laut Hitam setelah menyatakan tuntutannya untuk mengurangi sanksi atas ekspor gandum dan pupuknya sendiri tidak dipenuhi.
Moskow juga mengeluhkan gandum tidak cukup mencapai negara-negara miskin.
Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan pasokan gandum gratis untuk Afrika. Namun ketua Uni Afrika, Azali Assoumani, menanggap tawaran itu tidak cukup.
Sejak konflik di Ukraina pecah tahun lalu, Paus Fransiskus telah berulang kali mengutuk perang agresi Rusia.
Pada Mei lalu, ia menugaskan Kepala Uskup Italia, Kardinal Matteo Zuppi, sebagai utusan perdamaian. Zuppi sejauh ini sudah pergi ke Kiev, Moskow, dan Washington dan sedang bekerja memindahkan anak-anak dari wilayah Rusia dan wilayah yang dikendalikan Rusia ke Ukraina.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq