Paus Fransiskus Wafat, Ternyata Ingin Dimakamkan secara Sederhana
JAKARTA, iNews.id - Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus wafat, Senin (21/4/2025). Paus diketahui menderita pneumonia di kedua paru-parunya.
Seperti dilansir dari BBC, secara tradisional, pemakaman Paus dilakukan dengan upacara yang megah. Namun, Paus Fransiskus baru-baru ini memilih rencana menyederhanakan seluruh proses tersebut.
Sebelum Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Dunia lainnya dimakamkan dalam tiga peti mati bersusun yang terbuat dari pohon cemara, timbal dan kayu ek. Paus Fransiskus memilih peti mati kayu sederhana yang dilapisi dengan seng.
Dia juga menghapus tradisi menempatkan jenazah Paus di atas panggung yang ditinggikan atau katafalk di Basilika Santo Petrus untuk dilihat oleh publik.
Gantinya, para pelayat akan diundang untuk memberikan penghormatan terakhir. Sementara jenazah tetap berada di dalam peti mati, dengan penutupnya dibuka.
Paus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, salah satu dari empat basilika utama kepausan di Roma. Basilika adalah gereja yang diberikan status dan hak istimewa khusus oleh Vatikan
Dengan demikian, Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar Vatikan.
Paus baru akan dipilih oleh pejabat paling senior dalam Gereja Katolik, yang dikenal sebagai Kolegium Kardinal. Semua anggotanya adalah pria, diangkat langsung oleh Paus dan biasanya telah ditahbiskan sebagai uskup.
Diketahui, saat ini terdapat 252 kardinal Katolik, dan 138 di antaranya berhak memberikan suara dalam pemilihan Paus baru.
Seperti dilansir dari The Sydney Morning Herald, Paus Fransiskus menderita pneumonia di kedua paru-parunya. Kondisinya dinilai kompleks hingga dia dirawat beberapa waktu di rumah sakit.
Paus Fransiskus sebelumnya sempat keluar dari rumah sakit pada Minggu (23/3/2025). Dia dirawat di Rumah Sakit Gamelli, Roma, Italia, selama 5 pekan atau sejak 14 Februari setelah mengeluhkan masalah pada pernapasan.
Dokter kemudian mendiagnosis Paus mengalami pneumonia ganda serta gangguan ginjal dini. Perawatan terbarunya ini merupakan krisis kesehatan paling parah yang dialami Paus Fransiskus selama 12 tahun kepausannya.
Paus sempat tampil ke publik untuk pertama kali sejak 14 Februari pada Minggu sebelum pulang ke Vatikan. Sebelum meninggalkan rumah sakit, dia melempar senyum dan melambaikan tangan kepada para pengunjung yang berkumpul di luar.
Editor: Reza Fajri