Paus Memohon Pengampunan Atas Skandal Pelecehan Seks di Gereja Katolik
DUBLIN, iNews.id - Paus Fransiskus memohonkan pengampunan atas penyalahgunaan dan serangan seksual terhadap anak-anak di bawah umur yang dilakukan para pastor gereja Katolik. Dia juga menegaskan tekadnya untuk menjamin tegaknya keadilan.
Sri Paus menyampaikan hal itu di peziarahan Bunda Maria di Knock, County Mayo, pada hari kedua kunjungan bersejarahnya ke Republik Irlandia.
"Tidak ada yang tak tergugah oleh kisah-kisah dari mereka yang menderita pelecehan, dirampok masa kecilnya, dan hidup dengan luka oleh kenangan menyakitkan," kata Paus, seperti dilaporkan AFP, Senin (27/8/2018).
Pada Minggu (26/8/2018) siang, sekitar 500.000 orang mendatangi Taman Phoenix di Dublin untuk menghadiri Misa Kepausan di Pertemuan Keluarga-Keluarga Sedunia.
Dalam kunjungan itu, Paus mengaku merasa malu atas kegagalan Gereja Katolik dalam menangani pelecehan seksual oleh para petinggi gereja.
"Saya tidak dapat tidak mengakui skandal besar di Irlandia, pelecehan bocah-bocah belia oleh anggota (para rohaniawan) Gereja yang seharusnya bertanggung jawab atas perlindungan dan pendidikan mereka," kata Paus, kepada para pemimpin dan tokoh politik di Kastil Dublin.
"Kegagalan otoritas gereja - para uskup, pemimpin agama, imam, dan lain-lain - dalam menangani secara sepatutnya kejahatan menjijikan ini menimbulkan kemarahan, dan terus menjadi sumber rasa sakit dan aib bagi komunitas Katolik," ujar Paus.
"Saya sendiri merasakan hal itu."
Paus juga menegaskan dirinya sudah menetapkan komitmen yang lebih besar untuk menumpas kejahatan di Gereja.
Sebelumnya, Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mendesak Paus untuk mengambil tindakan terhadap pastor dan petinggi gereja yang terlibat dalam pelecehan anak serta pihak yang merahasiakan kejahatan tersebut.
"Kegagalan Gereja, negara, dan masyarakat yang lebih luas dalam menangani kejahatan ini menciptakan warisan yang pahit, rasa sakit, dan penderitaan bagi banyak orang," ucap Varadkar.
"Orang-orang disekap di pojok-pojok yang gelap, di balik pintu tertutup, berteriak minta tolong namun tidak pernah terdengar. Di atas segalanya, Bapa Suci, saya meminta Anda untuk mendengarkan para korban dan para penyintas."
Ini merupakan kunjungan paus pertama ke Irlandia dalam 39 tahun.
Di Irlandia, Paus bertemu selama 90 menit dengan para korban kekerasan seksual.
Dua dari korban serangan seksual yang bertemu dengan Paus mengatakan Paus mengutuk korupsi dan upaya gereja menutup-nutupi kasus tersebut.
Kunjungan itu bertepatan pula dengan dengan Pertemuan Keluarga-Keluarga Dunia, pertemuan global Katolik yang diadakan setiap tiga tahun.
Beberapa hari sebelumnya, pria asal Argentina itu menulis surat kepada hamba Tuhan yang dikirim kepada 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Dalam surat itu, Paus mengutuk pelecehan anak yang disebutnya keji dan upaya sejumlah petinggi gereja yang berusaha menutup-nutupinya.
Editor: Nathania Riris Michico