Pawai Mantan PM Pakistan Imran Khan Diserang, Pelaku 2 Pria Bersenjata

ISLAMABAD, iNews.id - Pawai mantan PM Pakistan Imran Khan ditembaki dua pria bersenjata. Seorang pria menggunakan pistol sementara lainnya menggunakan senapan otomatis.

Dilansir dari NDTV, salah satu dari mereka terlihat sedang ditangani dan kemudian ditangkap.

Baca Juga

Rusia Akan Uji Coba Senjara Nuklir jika Negara Lain Melakukannya

Identitas pria bersenjata yang ditangkap polisi di tempat kejadian belum diketahui secara pasti. Selain itu, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan. 

Serangan terjadi di saat rombongan pawai melewati Wazirabad, Kamis (3/11/2022). Imran Khan dilaporkan kena tembak di bagian kaki. 

Baca Juga

Breaking News, Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditembak saat Pawai

Dari rekaman yang beredar, tampak truk besar mengangkut mantan PM Imran Khan dan rombongan. Tak lama kemudia, terdengar suara tembakan beruntun. Sontak, orang-orang yang berada di atas truk berusaha mendunduk.

Selain Imran Khan, enam orang lainnya, termasuk politisi lain, Faisal Javed Khan, juga dilaporkan terluka dalam serangan itu.

Baca Juga

Mantan PM Pakistan Imran Khan Dijerat UU Terorisme, Para Pendukung Pasang Badan Cegah Penangkapan

Seorang pejabat dari partai Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf, Azhar Mashwani mengonfirmasi kepada Al Jazeera, politisi itu tidak dalam bahaya. Dia telah dilarikan ke rumah sakit di Lahore.

Laporan media lokal mengklaim bahwa Khan tertembak di bagian kaki. Sementara saluran berita Pakistan ARY menyiarkan video yang menunjukkan Khan dibawa petugas melewati kerumunan. Rekaman itu menunjukkan perban diikatkan di sekitar kaki Khan.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengeluarkan pernyataan mengutuk insiden itu. Dia meminta pihak berwenang untuk segera meluncurkan penyelidikan.

Khan memulai perjalanan panjangnya pada 28 Oktober dari Lahore dan diperkirakan akan mencapai Islamabad pada 11 November.

Pemerintahannya digulingkan pada April tahun ini melalui mosi tidak percaya parlemen. Sejak itu, Khan telah mengadakan rapat umum di seluruh negeri, menuntut pemilihan cepat.

Editor: Umaya Khusniah