PBB: 1.800 Tewas akibat Wabah Malaria di Burundi
GITEGA, iNews.id - Wabah Malaria menewaskan lebih dari 1.800 orang di Burundi tahun ini. Jumlah itu menyaingi korban wabah Ebola yang mematikan di negara tetangga mereka, Republik Demokratik Kongo.
Dalam laporan terbarunya, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan 5,7 juta kasus malaria tercatat terjadi di Burundi pada 2019. Angka itu hampir sama dengan setengah dari seluruh populasi Burundi.
Dari semua kasus itu, total 1.801 meninggal di Burundi karena penyakit yang disebabkan oleh nyamuk antara 1 Januari hingga 21 Juli.
Negara kecil berpenduduk 11 juta orang di kawasan Great Lakes Afrika itu masih belum mengumumkan keadaan darurat nasional, kendati OCHA menekankan wabah semakin parah pada Mei.
"Rencana penanggulangan wabah malaria nasional, yang saat ini sedang divalidasi, telah menyoroti kurangnya sumber daya manusia, logistik, dan keuangan untuk tanggapan yang efektif," bunyi pernyataan OCHA, seperti dilaporkan AFP, Kamis (8/8/2019).
"Semua pemangku kepentingan, termasuk otoritas nasional dan mitra, diminta untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan tanggapan kuat atas wabah ini sebelum makin meningkat."
Menurut OCHA, kurangnya langkah-langkah pencegahan seperti kelambu, perubahan iklim, serta peningkatan migrasi dari daerah pegunungan dengan kekebalan tubuh rendah terhadap malaria, diduga mendorong wabah ini.
Editor: Nathania Riris Michico