PBB Buka Tur Virtual ke Markas Besar New York, Tarifnya Rp3 Juta per Kelompok
NEW YORK, iNews.id - Tur ke Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, kini bisa dilakukan siapa saja. Organisasi perdamaian dunia itu menawarkan tur virtual kepada publik internasional di tengah pandemi virus corona.
Tidak perlu khawatir bakal kebingungan soal bahasa dalam mengeksplorasi gedung tempat berkantornya Sekjen Antonio Guterres itu, Layanan Pengunjung PBB menyediakan pemandu yang bisa berbicara multibahasa.
Dalam pernyataannya, Layanan Pengunjung PBB wisatawan virtual bisa melakukan perjalanan secara live menyusuri sejarah PBB dengan fokus pada tugas terkini yang dilakukan oleh badan-badan utamanya. Mereka akan diajak mempelajari bagaimana PBB menangani isu-isu seperti pelucutan senjata, perdamaian dan keamanan, pembangunan, serta masalah hak asasi manusia (HAM).
Pengunjung juga dapat melihat kemegahan Aula Majelis Umum PBB dan Ruang Dewan Keamanan PBB yang menjadi tempat favorit turis yang berkunjung secara fisik. Selain itu ada beberapa karya seni yang menghiasi interior Markas Besar PBB.
Tur virtual saat ini ditawarkan kepada kelompok dan dapat dikombinasikan dengan menghadirkan pembicara ahli mengenai topik terkait PBB.
Layanan Pengunjung PBB juga membuat program tur virtual khusus anak-anak. Tur virtual UN Kids ini memperkenalkan para siswa mengenai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mendorong mereka untuk menjadi bagian yang ikut berkontribusi dalam pembangunan.
"Di saat seperti ini, mempelajari kerja sama internasional dan peran PBB menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya," kata Kepala Layanan Pengunjung PBB, Elisabeth Waechter, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (12/8/2020).
Tapi, tur ini tidak gratis. Untuk tur virtual berdurasi 60 menit, setiap kelompok dikenakan biaya 200 dolar AS atau sekitar Rp3 juta. Setiap kelompok terdiri dari 20 sampai 30 orang.
Sementara tur virtual berdurasi 90 sampai 120 menit ditambah penjelasan oleh ahli dihargai 300 dolar AS.
Markas Besar PBB di New York ditutup untuk umum meskipun sudah dibuka bagi karyawan dengan jumlah tertentu. Tur fisik dengan pemandu dihentikan sejak pertengahan Maret lalu. Pusat Pengunjung PBB mengungkap, sekitar 1 juta orang dari seluruh dunia berkunjung setiap tahunnya.
Editor: Anton Suhartono