PBB Kecam Serangan Drone dan Tank Israel terhadap Pasukan UNIFIL di Lebanon
NEW YORK, iNews.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam serangan Israel terhadap patroli pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, pada Minggu (26/10/2025).
"Saya bisa menyampaikan, kami sangat prihatin dengan insiden yang terjadi pada Minggu di mana sebuah pesawat drone Israel menjatuhkan granat di sekitar patroli UNIFIL," kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers, Senin (27/10/2025).
Serangan Israel belum selesai, beberapa jam kemudian tank militer Zionis melepaskan tembakan ke arah pasukan penjaga perdamaian di Kafr Kila di wilayah operasi UNIFIL.
Dujarric mengonfirmasi tidak ada korban maupun kerusakan yang dialami UNIFIL.
"Peristiwa ini terjadi setelah insiden sebelumnya di lokasi yang sama, sebuah pesawat drone Israel terbang di atas patroli UNIFIL secara agresif," ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (28/10/2025).
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL terpaksa melakukan tindakan pembalasan defensif untuk menetralisir drone tersebut. Dia menegaskan, tindakan apa pun yang bisa membahayakan keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian sama sekali tidak bisa diterima dan harus segera dihentikan.
UNIFIL sebelumnya melaporkan, pesawat drone dan tank Israel menembaki pasukan yang berpatroli di Kfar Kila, Lebanon Selatan.
UNIFIL telah beroperasi di Lebanon Selatan sejak 1978, kemudian perannya diperkuat dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 setelah perang 2006 antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon.
Israel berulang kali melancarkan serangan udara ke Lebanon meski terikat dengan perjanjian gencatan senjata sejak November 2024 dengan dalih menghancurkan kekuatan Hizbullah.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata itu, tentara Israel seharusnya mundur dari Lebanon Selatan pada Januari 2025. Namun, pasukan Zionis hanya menarik sebagian pasukan sembari terus mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan.
Editor: Anton Suhartono