Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perang 2 Tahun Bikin Ekonomi Sudan Kembali ke Zaman Kuno
Advertisement . Scroll to see content

PBB Sebut 2 Pihak yang Bertikai di Sudan Masih Belum Mau Negosiasi

Rabu, 26 April 2023 - 09:30:00 WIB
PBB Sebut 2 Pihak yang Bertikai di Sudan Masih Belum Mau Negosiasi
Masing-masing pihak yang bertikai di Sudna belum menunjukkan keinginan untuk bernegosiasi secara serius. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi di Sudan tampaknya masih akan dipertahankan. Sayangnya, masing-masing pihak yang bertikai belum menunjukkan keinginan untuk bernegosiasi secara serius. 

Hal itu disampaikan utusan khusus PBB untuk Sudan, Volker Perthes pada Selasa (25/4/2024).

"Ini menunjukkan keduanya berpikir bahwa mengamankan kemenangan militer atas yang lain adalah mungkin. Ini salah perhitungan," katanya kepada Dewan Keamanan PBB. 

Pertempuran pecah antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada 15 April. Kedua pihak menyetujui gencatan senjata 72 jam yang dimulai pada Selasa setelah negosiasi yang ditengahi oleh AS dan Arab Saudi.

“Tampaknya masih bertahan di beberapa bagian sejauh ini. Namun, kami juga mendengar laporan lanjutan tentang pertempuran dan pergerakan pasukan,” kata Perthes, yang berbicara melalui video dari Port Sudan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menggambarkan kekerasan dan kekacauan di Sudan sebagai sesuatu yang memilukan. 

"Perebutan kekuasaan membahayakan masa depan Sudan karena dapat menyebabkan penderitaan selama bertahun-tahun dan menghambat pembangunan selama beberapa dekade," kata Guterres.

PBB telah memindahkan ratusan staf dan anggota keluarga dari Khartoum ke Port Sudan.

Ogranisasi dunia ini berencana untuk membangun kantor pusat di Port Sudan untuk terus bekerja di Sudan. Di negara ini, bahkan sebelum kekerasan pecah, hampir 16 juta orang atau sekitar sepertiga dari populasi membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut