Pecah Telur, Nikki Haley Kalahkan Donald Trump dalam Pemilihan Pendahuluan di Washington DC
WASHINGTON, iNews.id - Kandidat calon presiden (capres) Nikki Haley akhirnya meraih kemenangan pertamanya atas Donald Trump dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik. Kemenangan itu diraih Haley di Washington DC, Minggu (3/3/2024).
Hasil penghitungan lembaga survei Edison Research mengungkap, Haley meraup 62,9 persen suara, melawan Trump yang mendapat 33,2 persen.
Olivia Perez-Cubas, juru bicara tim kampanye Haley, mengatakan kemenangan mantan Duta Besar AS untuk PBB itu sudah diperkirakan sebelumnya.
“Tidak mengherankan bahwa pendukung Partai Republik yang paling dekat dengan disfungsi Washington menolak Donald Trump atas semua kekacauan yang dibuatnya,” kata Perez-Cubas, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/3/2024).
Pernyataan itu merujuk pada kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 saat ratusan pendukung Trump menggeruduk kantor Kongres itu untuk menggagalkan pengesahan Joe Biden sebagai pemenang Pilpres AS 2020.
Perez-Cubaz menambahkan, Haley sekaligus menjadi perempuan pertama yang memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik dalam sejarah AS.
Meski demikian Haley harus menghadapi rintangan sangat besar untuk bisa memenangkan kursi capres dari Partai Republik, tiket mengikuti Pilpres AS 2024 menghadapi petahana Joe Biden. Dia baru memenangkan satu kali pemilihan pendahuluan sementara Trump menguasai sisanya.
Trump memenangkan delapan pemilihan pendahuluan dengan selisih suara signifikan atas Haley.
Hasil polling lembaga survei juga menyebutkan, Trump diperkirakan memenangkan hampir seluruh pemilihan pendahuluan di negara bagian lainnya.
Washington DC merupakan wilayah perkotaan yang mayoritas penduduknya bergelar sarjana, sementara sebagian besar pendukung Trump cenderung berada di perdesaan.
Sementara itu Trump dalam pernyataannya di media sosial Truth mengatakan dia sengaja melepas Washington DC karena jumlah delegasi yang diperebutkan sangat kecil.
"Saya sengaja menghindari pemilihan DC karena ini adalah 'rawa' dengan delegasi yang sangat sedikit, dan tidak menguntungkan," kata Trump.
Atas kemenangan itu Haley mendapat 19 delegasi, jumlah yang sangat kecil dibandingkan 1.215 delegasi yang dibutuhkan untuk memenangkan nominasi capres dari Partai Republik.
Ibu Kota AS itu merupakan rumah bagi para pekerja federal atau PNS pusat. Trump pernah mengatakan akan memecat mereka jika memenangkan Pilpres AS 2024 dan mengganti dengan para loyalisnya.
Sementara itu istilah rawa merujuk pada wilayah yang tak aman karena meningkatnya ancaman pembunuhan terhadap para pekerja federal dalam beberapa tahun terakhir.
Ini bukan pertama kalinya Trump kalah dalam pemilihan pendahuluan di Washington DC. Dia hanya mendapat kurang dari 14 persen suara pada pemilihan pedahuluan menjelang Pilpres AS 2016. Dia sama sekali tak mendapat delegasi dari DC dengan perolehan suara itu.
Sementara itu Partai Republik pada Selasa (5/3/2024) akan menggelar pemilian pendahuluan secara serentak di 15 negara bagian dan satu teritori AS atau dikenal dengan Super Tuesday. Trump dan Haley akan memperebutkan 874 delegasi dari pemilihan tersebut.
Editor: Anton Suhartono