Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

Pejabat AS Sebut Hamas Ubah Strategi Perang di Gaza, Bikin Israel Makin Repot

Minggu, 09 Juni 2024 - 03:04:00 WIB
Pejabat AS Sebut Hamas Ubah Strategi Perang di Gaza, Bikin Israel Makin Repot
Hamas telah mengubah strategi perang di Gaza dari gerilnya menjadi penyergapan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengklaim Hamas telah kehilangan sekitar setengah dari pejuangnya selama 8 bulan perang di Jalur Gaza. Disebutkan kekuatan Hamas berkurang antara 9.000 sampai 12.000 pejuang dari sebelumnya 20.000 sampai 25.000 sebelum perang.

Kondisi itu membuat Hamas mengubah strategi perang, yakni teknik gerilya serang lalu lari, menjadi penyergapan.

Pejuang Hamas, kata para pejabat AS yang meminta identitas mereka disembunyikan, saat ini menghindari pertempuran dalam durasi waktu panjang. Sebaliknya, para pejuang mengandalkan penyergapan serta serangan penggunaan bom rakitan untuk menargetkan personel maupun kendaraan di belakang garis musuh.

Beberapa warga Gaza juga mengamati adanya perubahan taktik perang Hamas.

“Pada bulan-bulan sebelumnya, pejuang Hamas akan mencegat, menyerang, dan menembaki pasukan Israel setelah mereka masuk dalam jangkauan,” kata Wissam Ibrahim, seorang warga Gaza, kepada Reuters.

“Tetapi sekarang, ada perubahan penting dalam mode operasi, mereka menunggu sampai pengerahan kemudian memulai penyergapan dan serangan,” ujarnya, menjelaskan.

Para pejabat AS yang memantau dengan saksama perkembangan di Gaza mengatakan, taktik semacam itu bisa menopang Hamas selama beberapa bulan mendatang. Mereka bisa bertahan dengan senjata yang diselundupkan ke Gaza melalui terowongan. 

Hamas juga mendapat keuntungan dari senjata rampasan dari tentara Israel yang tak ikut meledak.

Senada dengan keterangan para pejabat AS, Penasihat Keamanan Nasionaol Israel mengatakan, taktik itu bisa membuat perang berlangsung setidaknya hingga akhir 2024.

Peter Lerner, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan, militernya masih jauh dari target untuk menghancurkan Hamas.

Lerner mengatakan militer sudah mengetahui perubahan taktik itu dan sedang beradaptasi. Menurut dia, Israel tidak bisa melenyapkan setiap pejuang Hamas atau menghancurkan terowongan-terowongan yang ada.

Buat dia, menghancurkan Hamas sebagai entitas pemerintah lebih terukur ketimbang membunuh satu per satu anggotanya yang sepertinya tak pernah akan habis.

"Itu bukan tujuan yang realistis. Menghancurkan Hamas sebagai otoritas pemerintahan adalah tujuan militer yang bisa dicapai,” ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut